EmitenNews.com - Bank Indonesia mencatat kredit perbankan tumbuh 10,27 persen pada Januari 2025. Dari Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 18-19 Februari 2025 diketahui pertumbuhan kredit mencapai 10,27% (yoy), didorong oleh sisi penawaran dan permintaan.

Dalam siaran persnya, Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan dari sisi penawaran, pertumbuhan kredit ditopang oleh realokasi alat likuid ke kredit oleh perbankan yang masih berlanjut.

Juga dari dukungan pendanaan melalui pertumbuhan dana pihak ketiga yang masih terjaga, serta ketersediaan likuiditas yang tetap baik sejalan dengan implementasi penguatan KLM.

Sementara itu untuk sisi permintaan, pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan korporasi yang masih tumbuh positif di tengah konsumsi rumah tangga yang terbatas. 

Berdasarkan kelompok penggunaan, pertumbuhan kredit modal kerja, kredit investasi, dan kredit konsumsi, masing-masing sebesar 8,40% (yoy), 13,22% (yoy), dan 10,37% (yoy).

Sementara itu, pembiayaan syariah tumbuh sebesar 9,71% (yoy), sementara kredit UMKM tumbuh 2,88% (yoy). 

Ke depan, Bank Indonesia akan turut mendorong pertumbuhan kredit melalui berbagai kebijakan makroprudensial yang akomodatif sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi.

Rapat dewan gubernur BI juga memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate sebesar 5,75%, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,00%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,50%. ***