Sesuai transformasi yang dilakukan, perusahaan ini melakukan rebranding dengan mengganti logo, identitas baru hingga mengubah penyebutan Multipolar menjadi MPC. Dengan mengusung konsep "The Future is Digital", MPC juga mempertajam fokus bisnisnya sebagai perusahaan investasi teknologi terkemuka di Indonesia dan Asia Tenggara.

 

Transformasi ini menjadi penanda perubahan strategi Lippo ke arah digital. Strategi ini sejalan dengan peluang besar yang ada. Berdasarkan riset e-Conomy SEA 2021 yang disusun Google, Temasek, dan Bain & Coyang melansir potensi nilai ekonomi digital Indonesia akan melonjak sebesar USD330 miliar pada 2030.

 

Untuk meraih peluang tersebut MPC akan fokus pada empat pilar, yakni pendanaan tahap awal, pendanaan tahap pengembangan dan lanjutan, digitalisasi portofolio, serta meningkatkan peran sebagai mitra lokal bagi perusahaan skala global.

 

Sebagai langkah awal untuk pendanaan, MPC telah menggalang dana melalui kemitraan strategis dengan Tokyo Century Corporation. Melalui kemitraan strategis ini, MLPL mendapatkan dana segar sebesar USD50 juta melalui mekanisme pembelian instrumen konversi dengan tenor 3 tahun dan opsi perpanjangan 1 tahun.

 

Salah satu langkah MPC adalah membentuk perusahaan patungan (joint venture) dengan Luno.salah satu portofolio dari Venturra Capital, VC dari Lippo Group--untuk menggarap potensi aset kripto di Indonesia.

 

Transformasi lain yang dilakukan ialah dengan mengundang investor strategis perusahaan teknologi digital ke dalam perusahaan yang dimiliki Lippo, yakni PT Matahari Putra Prima, Tbk (MPPA).

 

Masuknya PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) sebagai salah satu investor strategis dan pemilik saham MPPA telah mendorong transformasi bisnis menjadi omnichannel retail player di Indonesia. Alhasil, online sales MPPA hingga kuartal III 2021 berkembang pesat, yakni mencapai 11% dari total penjualan.

 

Anak usaha Lippo yang lain, PT Link Net Tbk. (LINK) tahun ini fokus membenahi tata kelola serta memaksimalkan prinsip Enviromental, Social, and Governance (ESG), yang hasilnya sepanjang periode semester I 2021 berhasil meraih pendapatan sebesar Rp2,2 triliun atau tumbuh 11,7% secara year on year.