EmitenNews.com - Pemerintah mengupdate data pandemi Covid-19. Kasus infeksi virus Corona atau coronavirus disease 2019 (Covid-19), Ahad (20/3/2022), bertambah 5.922 penderita. Kabar bagusnya, Kementerian Kesehatan mengabarkan 86,6 persen warga sudah memiliki antibodi Covid-19. Meski ada kecenderungan kasus Covid-19 terus melandai, kesadaran akan pentingnya protokol kesehatan, tetap harus ditegakkan.


Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengumumkan data terbaru pandemi Covid-19 itu, sesuai informasi yang dirangkum dalam 24 jam terakhir, mulai Sabtu (19/3//2022) siang hingga Minggu pukul 12.00 WIB. Masyarakat bisa mengakses data tersebut melalui laman https://covid19.go.id/, atau situs resmi Kementerian Kesehatan, kemkes.go.id, yang setiap sore diperbarui.


Dengan tambahan 5.922 penderita itu, total kasus infeksi virus yang disebut-sebut berasal dari Wuhan, Hubei, China itu, di Indonesia, menjadi 5.962.483 orang. Jumlah itu terhitung sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan adanya penderita infeksi virus Corona itu, di Indonesia, Senin (2/3/2020).


Kasus perdana ini, menimpa pasangan ibu dan anak, warga Kota Depok, Jawa Barat. Sejak kasus pertama tersebut, jumlah penderita infeksi virus SARS-CoV-2 di Tanah Air terus bertambah. Pandemi Covid-19 kini sudah menjadi momok menakutkan, seperti yang juga terjadi di berbagai belahan dunia lainnya.


Satgas Penanganan Covid-19 juga melaporkan adanya tambahan pasien sembuh sebanyak 15.829 orang. Dengan demikian total pasien sembuh di Indonesia sampai hari Minggu ini, menjadi 5.589.057 orang.


Sementara itu, kasus meninggal bertambah 139, sehingga total meninggal menjadi 153.738 orang.


Sebelumnya pada Sabtu (19/3/2022), tercatat total 5.956.561 kasus positif virus Corona COVID-19. Total sembuh sebanyak 5.573.228 kasus dan meninggal 153.599 kasus.


Pada bagian lain, Juru bicara program vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi mengingatkan agar warga tidak lengah, apalagi sampai menurunkan disiplin protokol kesehatan, karena ada kabar gembira sebanyak 86,6 persen warga RI sudah memiliki antibodi COVID-19.


Meski antibodi sudah tinggi, seseorang masih bisa terinfeksi COVID-19 terutama di tengah sirkulasi varian Omicron, yang sudah melanda Indonesia.


Siti Nadia menjelaskan, antibodi tinggi bukan berarti seseorang bisa sama sekali bebas dari risiko terinfeksi virus Corona. Antibodi hanya akan mengurangi dampak gejala berat dan risiko kematian akibat terinfeksi Covid-19. ***