EmitenNews.com - Pameran Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2023 mencatat kegiatan Business Matching (BM) Ekspor KKI 2023 mencapai Rp207,3 miliar yang terdiri dari realisasi ekspor dan penandatanganan kesepakatan bisnis. Pencapaian tersebut meningkat 21,5% (yoy) dari pencapaian Business Matching Ekspor pada KKI 2022.


Pada perhelatan KKI 2023 ini juga telah berhasil diperoleh omzet penjualan yang sangat menggembirakan yaitu hingga pukul 12.00 WIB penjualan online sebesar Rp68,2 miliar dan penjualan offline sebesar Rp12,2 miliar, yang masih akan meningkat hingga akhir pameran KKI 2023 berlangsung malam ini.


“KKI 2023 merupakan panggung UMKM bersama yang diharapkan dapat memacu motivasi pelaku UMKM untuk semakin meningkatkan kreativitas, inovasi, dan semangat untuk terus tumbuh menjadi UMKM Indonesia Naik Kelas, Go Global, Go Export yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan", ungkap Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung, ketika menutup KKI 2023.


Juda menyampaikan apresiasi kepada seluruh Kementerian, lembaga, instansi dan penggiat UMKM, serta seluruh pelaku UMKM yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung, sehingga KKI 2023 berjalan dengan baik.


Kegiatan KKI yang merupakan hasil sinergi erat antara Bank Indonesia bersama Kementerian/Lembaga, asosiasi, industri, aggregator dan potential buyer, menampilkan 19 event yang terdiri dari seremoni pembukaan, selebrasi 1000 UMKM naik kelas, 3 Pagelaran Karya Kreatif (fashion show), Hall of Inspiration (HOI), 4 rangkaian business matching ekspor dan pembiayaan, 4 talk show, 3 event Pesona Kopi Nusantara, serta pameran produk UMKM offline dan online, creative makerspace, ruang interaksi bersinergi dengan Kementerian/Lembaga, dan ruang edukasi (Perlindungan Konsumen dan Cinta Bangga Rupiah).


Berbagai kegiatan yang dilakukan selama KKI 2023 telah diikuti oleh total 98.337 peserta. Pengunjung pada website KKI telah mencapai 39.208 orang dan pengunjung pameran KKI offline dari hari pertama hingga siang hari ini telah mencapai 11.832 pengunjung.


"Hal ini menunjukkan bahwa meskipun di tengah gejolak perkonomian global yang berpengaruh pula pada kondisi ekonomi domestik, minat dan antusiasme masyarakat untuk membeli dan menggunakan produk-produk UMKM nasional masih sangat tinggi," imbuh Juda. Hal ini juga mengindikasikan peran UMKM yang sangat penting untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.(*)