EmitenNews.com - Indosat (ISAT) memiliki obligasi jatuh tempo senilai Rp266 miliar. Berdasar skenario, obligasi dengan peringkat idAAA itu, akan jatuh tempo pada 3 Mei 2025. Dan, surat utang tersebut berupa Obligasi Berkelanjutan II Tahap III Tahun 2018 Seri D.

Indosat Ooredoo berencana melunasi surat utang yang akan jatuh tempo tersebut menggunakan dana internal. Maklum, per akhir September 2024, posisi kas perseroan tercatat senilai Rp4,0 triliun. Efek utang dengan peringkat idAAA merupakan peringkat tertinggi disematkan Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

Kemampuan emiten untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka panjang atas efek utang tersebut dibanding emiten Indonesia lain superior. Indosat Ooredoo, salah satu dari tiga besar penyedia layanan telekomunikasi dan informasi Indonesia, mencakup layanan bisnis seluler; multimedia, internet, dan komunikasi data (MIDI); dan jaringan telepon tetap. 

Pada 30 September 2024, Ooredoo Hutchison Asia, Pte Ltd mangemas saham Indosat 65,64 persen. Saham sebanyak itu, dikendalikan Ooredoo bersama Ooredoo South East Asia Holding W.L.L, dan CK Hutchison Indonesia Telecom Holdings Limited. Perusahaan Pengelola Aset (PPA) 9,63 persen, Tiga Telekomunikasi Indonesia 8,33 persen, dan publik 16,40 persen. (*)