EmitenNews.com - Ini fakta baru dari kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023) malam. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan, sempat terjadi gangguan teknis saat Depo Pertamina Plumpang menerima bahan bakar Pertamax dari kilang Balongan. Kebakaran hebat itu menelan 17 korban tewas, dan 51 orang luka-luka, 49 orang di antaranya luka berat, sisanya luka sedang.

 

Kapolri meninjau langsung titik lokasi kebakaran Depo Pertamina Plumpang bersama jajarannya dan pihak Pertamina dalam rangka investigasi, Sabtu (4/3/2023). Ia menjelaskan, saat kejadian kurang lebih jam 20.00 WIB sedang terjadi pengisian penerimaan minyak jenis Pertamax dari Balongan diterima di Depo Plumpang.

 

"Terjadi suatu gangguan teknis yang kemudian mengakibatkan tekanan berlebih. Setelah itu, dapat terjadi peristiwa terbakar," sambungnya. 

 

Meski demikian, Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut temuan awal itu belum bisa ditetapkan sebagai penyebab kebakaran. Mantan Kabareskrim Polri itu mengatakan, pihaknya masih melakukan investigasi lebih jauh untuk mengetahui sumber api dan penyebab kebakaran ini. 

 

"Tentunya masih mencari tahu sumber apinya ini masih dilakukan pendalaman. Saat ini masih kita lakukan pemeriksaan saksi-saksi, CCTV dan hal-hal yang kita perlukan yang sifatnya sangat teknis," katanya.

 

Untuk mengungkapkan penyebab kebakaran yang menelan 17 korban tewas itu, Kapolri menjelaskan pihaknya akan melakukan investigasi secara scientific investigation guna memastikan apakah kebakaran ini diakibatkan adanya kebocoran gas atau hal-hal lain.

 

"Kami akan dalam apa yang mengakibatkan peristiwa terbakar, ataukah ada kebocoran, ataukah ada hal lain. Kita akan dalami dengan investigasi yang jelas nanti pada waktunya setelah investigasi selesai semua akan dijelaskan," ujarnya. 

 

Depo Pertamina di kawasan Plumpang, Koja, Jakarta Utara, kebakaran hebat pada Jumat malam, pukul 20.11 WIB. Dugaan sementara, Depo Pertamina Plumpang Kebakaran diawali oleh pipa bensin Pertamina yang diduga terkena sambaran petir. 

 

"Informasi yang diterima, dugaan awal akibat tersambar petir," kata Kepala Seksi Operasi Pemadam Kebakaran Jakarta Utara Abdul Wahid saat dikonfirmasi wartawan pada Jumat malam.