EmitenNews.com - Kecelakaan udara terburuk dalam lima tahun terakhir di Nepal. Pesawat Yeti Airlines yang terbang dari ibu kota Kathmandu, dengan membawa 68 penumpang (15 di antaranya warga negara asing), dan 4 kru pesawat, jatuh di Pokhara, Nepal, Minggu (15/1/2023). Sedikitnya, 40 orang sudah dinyatakan tewas dalam kecelakaan penerbangan domestik tersebut.

 

Otoritas penerbangan setempat menyebut pesawat itu terakhir melakukan kontak dengan bandara dari Seti Gorge pada pukul 10.50 (0505 GMT). Setelahnya pesawat itu dilaporkan  jatuh. 

 

Ratusan petugas penyelamat terus menjelajahi lokasi lereng bukit tempat pesawat maskapai Yeti Airlines itu, jatuh. Tim penyelamat kesulitan mencapai lokasi yang berada di jurang antara 2 bukit yang dekat dengan bandara. Badan pesawat terbelah. Satu bagian berada di lereng bukit, bagian lain jatuh ke ngarai sungai.

 

Seperti dilaporkan AFP, warga setempat bernama Arun Tamu, bersaksi, separuh badan pesawat berada di sisi bukit. Warga yang mengaku tiba di lokasi beberapa menit usai pesawat jatuh, juga menyebut bagian pesawat lainnya jatuh ke jurang. "Bagian pesawat lain jatuh ke jurang sungai Seti."

 

otoritas setempat memastikan, terdapat 15 warga negara asing (WNA) ada dalam penerbangan pesawat nahas tersebut. Juru bicara Yeti Airlines Sudarshan Bartaula merinci: 5 warga India, 4 warga Rusia, 2 warga Korea, 1 warga Australia, 1 warga Argentina, 1 warga Irlandia, dan 1 warga Prancis. 

 

Dilaporkan juga, setidaknya 40 orang yang tewas dalam insiden itu. Asisten kepala distrik Kaski, Gurudatta Dhakal, memberikan konfirmasi, temuan jenazah berjumlah 29 dan juga sejumlah korban selamat. Namun dia belum menyebutkan detail berapa korban selamat tersebut. ***