Kejar Produksi Batu Bara 3,3 Juta Ton, Manajemen ADMR Bicara Soal Dividen Nih
EmitenNews.com—Berfokus pada bisnis mineral. Produsen batu bara metalurgi Indonesia dengan operasi yang efisien dan berbiaya rendah, didukung oleh rantai pasokan Grup Adaro yang terintegrasi. PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) memiliki basis cadangan dan sumber daya batu bara besar yang mendukung pertumbuhan berkelanjutan di jangka panjang. Cadangan batu bara: 170,7 juta ton. Sumber daya batu bara 980 juta ton.
Berfokus pada bisnis mineral. Produsen batu bara metalurgi Indonesia dengan operasi yang efisien dan berbiaya rendah, didukung oleh rantai pasokan Grup Adaro yang terintegrasi.
Permintaan yang tinggi dari perusahaan baja blue-chip. Basis pelanggan didominasi negara-negara Asia termasuk Jepang, Cina, dan India. Menawarkan diversifikasi pasokan batu bara kepada pelanggan di pasar yang didominasi Australia, Kanada dan AS.
Kedekatan geografis ke pasar utama menawarkan biaya yang lebih bersaing dan pengiriman yang lebih cepat.
ADMR tengah mengembangkan smelter aluminium untuk berpartisipasi di ekonomi hijau dengan mendukung pasokan material kendaraan listrik (EV). Untuk mengoptimalkan peran Perusahaan sebagai unit bisnis mineral di Grup Adaro, ADMR membeli 99,67% saham PT Adaro Indo Aluminum dari PT Alam Tri Daya Indonesia pada tanggal 25 Februari 2022.
Mempertimbangkan pengembangan kendaraan listrik (EV) ke depan, Perusahaan siap berpartisipasi dalam penyediaan aluminium untuk material EV dan mendukung ekonomi hijau demi kehidupan yang berkelanjutan.
Direktur PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) Heru Gunawan menjelaskan terkait kemungkinan pembagian dividen oleh perseroan.
Menurut dia, selain kas yang dimiliki, Adaro Minerals akan selalu mempertimbangkan kebutuhan pendanaan perusahaan, baik itu untuk belanja modal, kebutuhan kerja, ataupun utang.
“Terkait dengan kebijakan dividen, kita akan selalu mempertimbangkan, selain kas yang kita miliki, juga kita mempertimbangkan kebutuhan pendanaan perusahaan, baik itu untuk belanja modal, kebutuhan kerja, dan nantinya jika setelah ada utang dan sekarang pun kita sudah punya utang pemegang saham,” jelas Heru dalam Public Expose Live 2022 ADMR, Selasa (13/9/2022).
Dia menekankan, perseroan akan menghitung secara seksama segala kebutuhan, sebelum mengusulkan angka dividen yang akan dibagi.
“Kita akan cari titik yang optimumlah, yang seimbang, sebelum kami sebagai manajemen mengusulkan berapa dividen yang akan dibagi,” papar Heru.
Adaro Minerals membukukan pendapatan usaha senilai US$ 435,66 juta sepanjang semester I-2022. Jumlah itu meningkat 165,4% dari realisasi periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 164,15 juta.
Dari laporan keuangan ADMR, tercatat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebanyak US$ 202 juta pada semester I-2022 atau melambung 490,99% dari semester I-2021 yang sebesar US$ 34,18 juta.
Anak usaha PT Adaro Indonesia Tbk (ADRO) ini juga baru mencatatkan (listing) sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 3 Januari 2022.
Direktur ADMR Hendri Tamrin mengatakan, kinerja Perseroan masih menjalankan proyeksi tahun 2022. Di pertengahan tahun, produksi batu bara telah mencapai sekitar 50 persen dari target, yaitu 1,5 juta ton.
“Kita mau memastikan bahwa target produksi tercapai, dengan efisiensi produksi yang rendah. Batu bara adalah salah satu komoditas yang berfluktuatif, belakangan ini Rusia sebagai produsen terbesar batu bara tidak bisa diekspor akibat isu geopolitik,” kata Hendri.
Hendri menyebut dampak di balik larangan ekspor batu bara Rusia adalah perbedaan harga batu bara di setiap sumber. Meski demikian, Indonesia tidak terkena dampak tersebut.
Related News
Golden Eagle (SMMT) Targetkan Penjualan Rp561,3M Tahun Ini
BEI Buka Gembok Saham KLIN Setelah Tiga Pekan Kena Suspensi
Entitas Lautan Luas (LTLS) Raih Fasilitasi Pembiayaan Rp40M
SGER Amankan Lagi Kontrak Pasok Batu Bara ke Vietnam Rp705M
Tempo Scan (TSPC) Bagikan Dividen Interim Rp112,7M, Telisik Jadwalnya
Emiten Prajogo (PTRO) Gelar Stock Split 1:10 Saham Bulan Depan