EmitenNews.com - Pemerintah menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan UMKM. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, mengatakan bahwa pemerintah akan mengucurkan stimulus untuk sektor UMKM Rp400 miliar pada 20 April 2021. Hingga akhir Maret lalu, dana Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) atau bansos tunai (BLT) untuk UMKM mencapai Rp6,2 triliun.

 

Dalam pembukaan UKM Jabar Paten, Sabtu (3/4/2021), Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan memastikan bakal cairnya stimulus Rp400 miliar untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) itu. Pemerintah juga akan mencairkan stimulus Rp2 triliun pada Juni-Juli mendatang untuk program bangga wisata Indonesia. Semua itu diyakini sebagai upaya untuk membangun ekonomi lebih kuat.

 

Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis, Yustinus Prastowo menyebutkan, kedua stimulus itu masuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021. Pemerintah mengalokasikan dana PEN sebesar Rp699,43 triliun atau naik 21 persen dari realisasi PEN 2020, yang akan disebar untuk lima kluster. Untuk perlindungan sosial Rp157,41 triliun, kesehatan Rp176,3 triliun, UMKM dan korporasi Rp186,81 triliun, program prioritas Rp125,06 triliun, dan insentif usaha Rp53,86 triliun.

 

Sementara itu dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR terkait Evaluasi Pelaksanaan BPUM, Kamis (1/4/2021), Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki menyebutkan, Dana Bantuan Produktif Usaha Mikro untuk UMKM mencapai Rp6,29 triliun hingga 31 Maret 2021. BLT UMKM itu disalurkan kepada 5,3 juta usaha mikro dalam rangka menggenjot pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal I tahun 2021. 

 

Jumlah BLT yang disalurkan kepada pelaku usaha mikro tersebut diberikan dari total keseluruhan 9,8 juta calon penerima BPUM pada tahun 2021. Setiap pelaku usaha mikro mendapatkan BLT Rp1,2 juta, lebih kecil dari yang diberikan pada tahun lalu, yakni Rp2,4 juta. Jumlah calon penerima BLT UMKM juga menyusut. Tahun lalu, calon penerima mencapai 12 juta, tahun ini hanya 9,8 juta.

 

Menteri Teten mengungkapkan, pengurangan jumlah penerima BLT UMKM itu, karena minimnya anggaran pemerintah. Mantan Kepala Staf Kepresidenan itu berjanji mengupayakan tambahan penerima hingga 3 juta orang. Ia mengakui, jumlah pelaku usaha yang mengajukan lebih besar. Karena itu, kami mohon bantuan Kementerian Keuangan untuk menambah menjadi 12 juta, karena masih banyak yang belum menerima." ***