Kemenag Angkat Tema Haji Ramah Lansia, Tahun 2023 Ini ada 67 Ribu Jemaah Lanjut Usia
Ilustrasi Pelaksnaan ibadah haji 2023. Kemenag Angkat Tema Haji Ramah Lansia. dok. CNN Indonesia.
EmitenNews.com - Pemerintah menaruh perhatian khusus terhadap orang lanjut usia (lansia) dalam penyelenggaraan haji 2023. Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama mengangkat tema Haji Ramah Lansia dalam musim haji 2023 ini. Sejumlah persiapan sudah dilakukan jauh-jauh hari. Tahun ini ada 67 ribu jemaah lansia, yang harus mendapat perhatian khusus agar pelaksanaan ibadah hajinya berjalan baik.
Laman Kemenag seperti dikutip Ahad (7/5/2023), menyebutkan tema Haji Ramah Lansia dipilih antara lain karena pada tahun 2023 ini ada sebanyak 67 ribu dari 210 ribu jamaah haji berusia lanjut. Itu berarti lebih dari 30 persen total kuota jemaah haji Indonesia tahun ini, adalah para lansia, yang secara fisik mulai menurun kebugarannya.
Direktur Bina Haji, Arsad Hidayat pada acara Identifikasi dan Pemetaan Masalah Haji di Palembang, Selasa (3/5/2023) mengungkapkan, salah satu persiapannya, menguatkan petugas layanan jemaah haji lansia. Kemenag telah menyiapkan langkah mitigasi layanan jemaah lansia.
Sejumlah inovasi telah disiapkan, termasuk menyiapkan struktur khusus dalam organisasi Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) tahun ini.
Jumlah jemaah haji lansia yang meningkat tahun ini juga menjadi perhatian khusus dari semua pihak, khususnya pemerintah. Nantinya ada Kepala Bidang Pelayanan Lansia dan Disabilitas yang akan dibantu Kepala Seksi di setiap kantor daerah kerja (Daker). Di setiap sektor wilayah juga disiapkan 10 petugas haji ramah lansia yang siap melayani jemaah setiap saat.
Persiapan lainnya adalah menyiapkan buku panduan manasik haji dan umrah ramah lansia. Buku ini akan menjadi panduan dalam pelaksanaan manasik jemaah haji lansia, baik di Kankemenag Kabupaten/Kota maupun Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan.
Para pembimbing ibadah juga diminta harus bisa menjelaskan beragam kemudahan bagi jemaah lansia dalam beribadah haji. Para petugas harus bisa menjelaskan mana yang wajib dan mana yang bisa diwakilkan, misalnya.
Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah serta stakeholder yang terlibat terus mengidentifikasi masalah, menjalin komunikasi, serta memberikan edukasi kepada jemaah. Ini penting agar jemaah mempunyai pemahaman yang valid serta tidak terpengaruh dengan hoax yang beredar. ***
Related News
Indonesia, Tantangan Pemberantasan Korupsi Butuh Komitmen Pemerintah
Dari CEO Forum Inggris, Presiden Raih Komitmen Investasi USD8,5 Miliar
Menteri LH Ungkap Indonesia Mulai Perdagangan Karbon Awal 2025
Polda Dalami Kasus Kabag Ops Tembak Kasat Reskrim Polres Solok Selatan
Ini Peran PTPP Dalam Percepatan Penyelesaian Jalan Tol Jelang Nataru
Keren Ini! Rencana Menaker, Gelar Bursa Kerja Setiap Pekan