EmitenNews.com - Beruntunglah pelaku UKM binaan di Surabaya, Jawa Timur. Kementerian Perdagangan kembali memfasilitasi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) dalam menembus pasar global. Melalui Export Center Surabaya, Kemendag mengantarkan tiga pelaku UKM binaan melakukan ekspor perdana dengan nilai total USD226,6 ribu pada Selasa (26/2/2024), di Surabaya, Jawa Timur.

Siaran pers Kemendag, Kamis (29/2/2024), menyebutkan, ketiga pelaku UKM tersebut adalah PT Maida Fortuna Laut, PT Indo Panen Sejahtera, dan PT Surya Citra Inti Makmur.

PT Maida Fortuna Laut mengekspor produk ikan tuna beku senilai USD71,6 ribu ke Vietnam. Lalu, PT Indo Panen Sejahtera melakukan penetrasi pasar produk porang ke Tiongkok senilai USD126,6 ribu.

Sedangkan PT Surya Citra Inti Makmur mengirimkan produk briket kayu ke Taiwan senilai USD28,4 ribu. 

Dalam kesempatan terpisah, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi menyampaikan, program pembinaan pelaku usaha yang dilakukan sebelumnya oleh Export Center Surabaya telah membuahkan hasil. Ini terlihat dari kegiatan pelepasan ekspor yang telah dilaksanakan pada awal 2024.

"Berbagai upaya, termasuk pelayanan ekspor oleh Export Center Surabaya merupakan bentuk komitmen dan keseriusan pemerintah untuk mendorong pelaku usaha, khususnya UKM dalam menembus pasar global," ujar Didi Sumedi.

Saat ini pelaku usaha perlu melakukan diversifikasi produk dan negara tujuan ekspor. Hal itu diperlukan karena beberapa negara maju tengah mengalami perlambatan ekonomi, bahkan telah memasuki resesi. 

Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor Arief Wibisono saat memimpin pelepasan ekspor mengungkapkan, pemerintah telah membentuk satuan tugas peningkatan ekspor. Dalam satgas tersebut, Kementerian Perdagangan melibatkan Export Center Surabaya sebagai salah satu pionir dalam melakukan peningkatan ekspor nasional.

"Peningkatan ekspor nasional dapat dilakukan dengan adanya kolaborasi dan sinergi antara pemerintah, baik pusat dan daerah, dengan para pelaku usaha dan asosiasi. Salah satunya tercermin dari pendampingan ekspor yang dilakukan Export Center Surabaya," urai Arief Wibisono. ***