EmitenNews.com - Kementerian Pertanian RI senantiasa menjaga komitmennya melahirkan SDM pertanian berdaya saing, maju, mandiri dan modern. Komitmen seperti itu antara lain dijalankan oleh Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang selaku unit pelaksana teknis Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP). Dengan semangat itu Kementan identifikasi CPCL Smart Farming untuk jaring petani milenial Kalimantan Barat (Kalbar).


Kemajuan teknologi dan digitalisasi mendorong BPPSDMP Kementan mempersiapkan generasi milenial untuk dapat memanfaatkan teknologi demi pertanian yang lebih berjaya. Smart farming atau pertanian cerdas berbasis teknologi menjadi salah satu inovasi yang tengah digalakkan BPPSDMP Kementerian Pertanian.


Melalui berbagai pelatihan berbasis smart farming yang akan diselenggarakan pada 2022, BPPSDMP melalui Pusat Pelatihan Pertanian (Puslatan) berupaya memperkenalkan pemanfaatan teknologi dalam pertanian terutama kepada generasi milenial. BBPP Binuang melalui Program Rural Empowerment Agricultural and Development Scalling Up Initiative (READSI) akan melaksanakan Pelatihan Smart Farming bagi Petani Milenial.


Dalam keterangannya yang dikutip Minggu (27/3/2022), Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengaku optimistis pemanfaatan Smart Farming dapat menjadi langkah tepat menuju pertanian modern. Salah satunya adalah Smart Farming. “Kita tidak saja tunduk pada alam, tetapi ada rekayasa teknologi dan mekanisasi yang harus didorong. Sudah saatnya meninggalkan cara yang tidak efektif, distorsi dengan perilaku yang tidak menyerah, salah satunya mampu menundukkan alam."


Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa Smart farming menjadi agenda strategis di tahun 2022, salah satu bentuk pemanfaatan bio-science dan bio-technology. Smart Farming juga menjadi andalan untuk mengelola industri pertanian dari hulu ke hilir. Ia berharap seluruh insan pertanian dapat memanfaatkan smart farming untuk menggenjot produktivitas, menggenjot efisiensi, dan menjadikan pertanian semakin berjaya.


Guna memastikan calon peserta pelatihan benar–benar milenial yang memiliki minat dan kapasitas membangun smart farming di usaha taninya, BBPP Binuang selaku penyelenggara pelatihan dengan wilayah program READSI di Kalimantan Barat, melakukan kegiatan assesment identifikasi Calon Peserta Calon Lokasi (CPCL) pada 24 – 25 Maret 2020.


Peserta CPCL dari dua kabupaten, Sambas dan Sanggau, dengan menggandeng Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat. Kegiatan identifikasi CPCL ini dilaksanakan oleh Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).


Kepala BBPP Binuang, Yulia Asni Kurniawati yang turut hadir saat identifikasi CPCL, menjelaskan penggunaan teknologi smart farming yang disesuaikan dengan zamannya, diharapkan mampu mengatasi masalah perawatan tanaman yang selama ini tidak bisa diselesaikan secara tradisional. Calon peserta pelatihan smart farming yang akan dilatih di BBPP Binuang, diharapkan dapat meningkatkan potensi pertanian karena akan turut menarik perhatian kaum milenial lainnya ikut serta menggeluti pertanian di daerahnya.


Rencana persiapan materi oleh tim fasilitator untuk pelatihan smart farming nantinya adalah Pengembangan Pertanian berbasis Smart Farming; Pengenalan Pemrograman Mikrokontroller Berbasis IOT; Perakitan Modul Kontrol untuk Smart Farming; Implementasi Smart Farming di Tanaman Pangan dan Perkebunan, Peternakan dan Hortikultura; serta Pembiayaan dan Kredit Usaha Rakyat.


Kepala Bidang Penyuluhan TPH Kalbar, Masudi menjelaskan bahwa assesment CPCL merupakan salah satu tahapan program READSI dalam melengkapi data calon peserta program dan menganalisis kebutuhannya. Pemetaan kebutuhan masing-masing CPCL akan menentukan intervensi Program READSI dalam meningkatkan kapasitas berusahatani dan ketrampilan bekerja mereka di bidang pertanian smart farming.


Tidak sekedar mengidentifikasi dan menarik minat pemuda yang akan menjadi target program READSI, Dinas Pertanian Sanggau dan Sambas juga memetakan permasalahan yang dihadapi CPCL sehingga perlatihan program READSI dapat tepat sasaran.


Kepala Bidang Penyuluhan sekaligus manager READSI Kab Sanggau, Edi berharap pelatihan smart farming yang akan diikuti pemuda dari kecamatan di Kabupaten Sanggau dapat memperoleh ilmu baru dalam mengelola pertanian, sehingga dapat menjadi role model bagi petani–petani di wilayahnya. Khususnya menarik minat pemuda untuk terjun ke pertanian kelak.


Kegiatan identifikasi CPCL ini menghasilkan calon peserta Pelatihan Smart Farming sebanyak 30 orang, 10 orang berasal dari Sanggau dan 20 orang Sambas. Pelatihan Smart Farming dijadwalkan dilaksanakan di BBPP Binuang Kalimantan Selatan pada 29 Maret hingga 4 April 2022. ***