EmitenNews.com - Kementerian Pertanian RI (Kementan) meluncurkan Aplikasi Pelaporan KUR Pertanian yang terintegrasi dengan database Sistem Informasi Penyuluhan Pertanian (Simluhtan). Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo meluncurkan aplikasi ini, di Jakarta, Rabu (23/3/2022) pada pembukaan Training of Trainer (TOT) Sistem Pengelolaan Taxi Alsintan yang dilaksanakan BPPSDMP Kementan.


Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) memanfaatkan berbagai kegiatan transfer of knowledge atau pemberdayaan. Guna melakukan sosialisasi tentang Kredit Usaha Rakyat [KUR] Pertanian sebagai salah satu alternatif pembiayaan yang tepat.


Dalam kesempatan itu, Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan serapan KUR Pertanian sangat membanggakan. Ia menguraikan kinerja KUR pada 2020 mencapai 1,9 juta debitur dengan realisasi kredit Rp55,30 triliun (110,62 persen) dari target Rp50 triliun.


"Pada 2021 mencapai 2,6 juta debitur dengan realisasi kredit Rp85,61 triliun atau meningkat ke 122,31 persen dari target Rp70 triliun. Sedangkan target KUR Pertanian tahun 2022 meningkat menjadi Rp90 triliun," kata Mentan Syahrul.


Melalui program Taxi Alsintan, Mentan Syahrul mengatakan bahwa masyarakat dapat menggunakan Alsintan sebagai upaya modernisasi pertanian dengan memanfaatkan fasilitasi KUR Pertanian.


"Perubahan konsep berpikir pertanian Indonesia harus terus digulirkan agar mencapai pertanian maju, mandiri, dan modern. Selain produktivitas, efisiensi dan kualitas harus naik. Kinerja pertanian yang sudah bagus harus dipertahankan, di antaranya melalui program Taxi Alsintan," kata Mentan.


Sementara itu Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi menegaskan komitmen BPPSDMP mendukung KUR Pertanian menggandeng Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) telah membuat Aplikasi Pelaporan KUR Pertanian yang terintegrasi dengan database Simluhtan.


"Aplikasi ini untuk diisi oleh penyuluh, petani, petani milenial DPM-DPA serta P4S yang telah mengakses dana KUR, serta bermanfaat untuk tracing alumni pelatihan dan dampak pelatihan yang melibatkan akses KUR untuk peningkatan usaha taninya," katanya.


Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian [BBPP] Binuang, Yulia Asni Kurniawati menyatakan komitmen jajarannya mendukung pemanfaatan Aplikasi Pelaporan KUR Pertanian.


"Aplikasi yang dibuat atas kerja sama BPPSDMP dan Pusdatin terintegrasi dengan database Simluhtan, untuk diisi oleh penyuluh, petani, petani milenial DPM/DPA serta P4S yang telah mengakses dana KUR," kata Yulia.


Selain mendata, aplikasi tersebut bermanfaat untuk men-tracing alumni pelatihan dan dampak pelatihan yang melibatkan akses KUR untuk peningkatan usahataninya.


Mengutip arahan Mentan Syahrul, Kabalai Yulia AK mengatakan perubahan konsep berpikir pertanian Indonesia harus terus digulirkan agar mencapai pertanian maju, mandiri, dan modern. "Selain produktivitas, efisiensi dan kualitas harus naik. Kinerja pertanian yang sudah bagus harus dipertahankan, di antaranya melalui program Taxi Alsintan." ***