EmitenNews.com - Kementerian Pertanian memastikan stok beras menjelang Natal dan Tahun Baru aman dengan mendekatkan produksi beras petani ke konsumen. Sehingga mata rantai distribusi terpotong agar membuat harga lebih terjangkau dan petani mendapatkan keuntungan.


Koordinator Substansi Data Evaluasi dan Pelaporan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Batara Siagian, dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, menyampaikan telah melakukan pemasaran beras di enam titik di Jakarta Timur dan di lima titik di Jabodetabek.


"Yang pertama beras yang di pasarkan sebanyak 2,5 ton dan kemarin pada tanggal 22 sebanyak 2,5 ton. Jadi total 5 ton yang sudah di pasarkan," katanya.


Beras yang dijual jenis medium dan premium. Untuk beras medium dijual dengan harga Rp9.400 per kg, sedangkan beras premium dijual dengan harga Rp10.000 per kg. "Harga ini lebih rendah dari harga pasaran saat ini dan diharapkan masyarakat dapat terbantu," sambung Barata.


Terkait rantai distribusi ini, lanjut dia, memang perlu adanya perhatian khusus serta peran aktif dari beberapa pihak yang terkait antara lain Kementan, Kemendag, Bulog, dan Bapanas (Badan Pangan Nasional). Mulai dari pendataan beras di petani, hingga beras dipasarkan.


Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi, mengungkapkan bahwa intervensi ini sesuai dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam rangka penyediaan bahan pangan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.


"Ini bertujuan mendekatkan beras produksi petani langsung ke konsumen, karena memang kenaikan harga beras saat ini diakibatkan rantai distribusi yang terlalu panjang, dengan ini diharapkan masyarakat bisa terbantu dan petani tetap bisa menikmati harga gabahnya," kata Suwandi.(*)