BTN, menurut Piter, juga melakukan langkah cerdik dan strategis jika berhasil mengakuisisi Bank Muamalat dan kemudian menggabungkannya dengan UUS sebagai bagian dari agenda spin off. Salah satu alasannya, kedua bank ini memiliki bisnis model yang berbeda sehingga akan saling melengkapi.
UUS BTN tercatat sebagai pemain penting di bisnis pembiayaan rumah syariah. Total pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp33,90 triliun per akhir Juni 2023, tumbuh 16%. Sementara Bank Muamalat memiliki produk yang jauh lebih beragam dan menyasar semua segmen. Total pembiayaannya mencapai Rp21,7 triliun per akhir September 2023, tumbuh 22,4%.
“Setelah melalui masa masa sulit, Bank Muamalat kini sudah mulai bangkit dan membalikkan kinerja. Nah, untuk melanjutkan ekspansi dan menggenjot pertumbuhan, Bank Muamalat tentu membutuhkan suntikan modal. Dengan konteks seperti ini, kehadiran investor baru menjadi sangat penting,” pungkas Piter.
Related News

BRI Optimistis Koperasi Merah Putih Jadi Tonggak Ekonomi Kerakyatan

KOKA Umumkan Kursi Direktur Kosong

Rugi SNLK Makin Dalam di Semester I-2025, Ini Penyebabnya

Diam-diam, Investor Baru Caplok 6,58 Persen Saham Bank AMAR

Direktur KMDS Serok Saham Harga Pasar, Ada Aksi Korporasi?

Pengguna BRImo Tumbuh 21,2 Persen Capai 42,7 Juta User