EmitenNews.com - Kembalinya Donald Trump memimpin Amerika Serikat dalam empat tahun mendatang  diperkirakan bakal membawa dampak pada ekspor Indonesia. Kita tahu, AS merupakan mitra dagang utama Indonesia, selain China.

Kepala Badan Kebijakan Perdagangan, Fajarini Puntodewi menyampaikan dalam pemerintahan mendatang, Trump diperkirakan mengenakan tambahan tarif pajak 10-20 persen untuk semua barang yang masuk ke negaranya.

"Dengan adanya kebijakan ini, akan ada dampak, baik itu perdagangan dengan Amerika maupun China tentunya. Kedua negara ini merupakan mitra utama perdagangan Indonesia," ujar Fajarini Puntodewi, di Jakarta, Selasa (19/11/2024).

Selain mengenakan tambahan tarif pajak bagi negara lain, Trump juga disebut memberikan tarif besar bagi produk-produk China yang masuk ke Amerika Serikat yakni 60-100 persen.

Tetapi, pada kepemimpinan Trump yang pertama (2017-2020), tren ekspor Indonesia ke Amerika Serikat justru meningkat dan mengalami surplus.

Kemudian, saat Joe Biden (2020-2024) menggantikan Trump, tren positif tersebut melonjak s emakin tajam.

Dengan trend seperti itu, diharapkan kepemimpinan Trump ke depan tidak membawa perubahan besar dalam kinerja ekspor.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti menilai Indonesia perlu meningkatkan dan memperbaiki daya saing industri guna mengantisipasi kemenangan Donald Trump pada Pilpres 2024 yang akan mengurangi impor dari negara lain.

Esther Sri Astuti mengingatkan kepemimpinan Trump pada periode sebelumnya, sehingga perlu mewaspadai kemungkinan naiknya tarif impor dari negara lain ke Amerika Serikat.

Terutama , karena Trump mengusung kebijakan ‘American First’ yang lebih mengutamakan perekonomian domestik di negeri Paman Sam itu.

Pemerintah Indonesia disarankan untuk memperkuat industri dalam negeri guna meredam efek kebijakan Trump nantinya. ***