EmitenNews.com - Luhut Binsar Pandjaitan mendapat tugas baru lagi. Presiden Joko Widodo menugaskan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) itu, sebagai Ketua Task Force alias Satuan Tugas (Satgas) Hilirisasi Indonesia-Papua Nugini. Menko LBP menyampaikan hal itu di akun Instagram resminya @luhut.pandjaitan pada Kamis (6/7/2023). Luhut salah satu pejabat yang mendampingi Jokowi saat melawat ke Papua Nugini beberapa waktu lalu.

 

Dalam keterangannya yang dikutip Minggu (9/7/2023), Menko LBP mengungkapan, Presiden Jokowi menekankan untuk membuat kerja sama. Presiden Jokowi dengan PM Papua Nugini James Marape sepakat membuat task force.

 

“Task force dari Indonesia, Presiden menunjuk saya jadi ketuanya. Kemudian, dari PNG ditunjuk Deputi PM Pak John Rosso," ungkap Luhut Binsar Pandjaitan.

 

Satgas Hilirisasi Indonesia-Papua Nugini akan mempercepat kerja sama kedua negara dalam pengolahan bahan mentah. Untuitu, Deputi PM Papua Nugini John Rosso akan segera datang ke Indonesia.

 

Luhut dan John bakal merundingkan apa saja yang difokuskan dalam kerja sama ini. Yang pasti, Luhut menguraikan, penjelasan Jokowi sudah sangat diterima oleh PM Papua Nugini James Marape.

 

Kerja sama tersebut akan saling menguntungkan. Di antaranya, kemiskinan di Papua Nugini bakal berkurang banyak. Karena dari 9 juta penduduk, 2,5 juta orang dalam kemiskinan. Itu jumlah yang tergolong tinggi sekali. Bagusnya, karena menurut Luhut, PNG memahami bahwa Indonesia sekarang sangat maju. Dengan begitu, kerja sama bakal berlangsung lancar. 

 

Gabungkan potensi ekonomi

 

Sebelumnya, dalam sambutannya Presiden Joko Widodo mendorong Indonesia dan Papua Nugini menggabungkan potensi ekonomi. Jokowi menilai, jika itu bisa dilakukan, akan berdampak signifikan bagi kawasan Asia-Pasifik. Pasalnya, kedua negara merupakan raksasa ekonomi di kawasan masing-masing, sehingga jika disatukan akan sangat besar potensinya.

 

"Papua Nugini dan Indonesia masing-masing adalah raksasa ekonomi. PNG di Pasifik dan Indonesia di Asia Tenggara. Bisa dibayangkan jika kedua potensi ini bergabung tentu akan beri dampak sangat besar, bukan hanya bagi rakyat kedua negara, namun juga kawasan," kata Presiden Jokowi dalam sambutan saat menghadiri pertemuan forum bisnis pertama antara Indonesia dan Papua Nugini (PNG), di APEC Haus, Papua Nugini pada Rabu (5/7/2023).