“Bila ekonomi pulih, maka properti akan segera pulih segera,” tandas dia.


Sementara khusus LAND, dia mengaku belum melihat adanya sentimen positif dari sisi fundamentalnya.

 

“Saya cari, belum ada faktor fundamental (red- sentimen posituf LAND),” kata Hans.


Herditya juga menilai,  LAND, secara teknikal, pergerakannya semenjak Maret 2022 ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

 

“Untuk pergerakan hari ini, kami memperkirakan koreksi yang terjadi merupakan koreksi yang cukup wajar mengingat kenaikan yang signifikan,” tukas dia.


Ia melanjutkan,  Hal tersebut  terlihat dari MACD dan Stochastic yg mulai memasuki area overboughtnya.

 

“Selama masih berada di atas 142 sebagai supportnya, maka LAND berpeluang menguat kembali dengan target terdekat di 226-250 terlebih dahulu,” taksi dia.

 

Menurut Analis BNI Sekuritas Andri Zakaria bahwa, pelaku pasar saat ini memanfaatkan harga murah LAND setelah mencapai titik tertinggi Rp1.871 per saham pada Juli 2019.

 

“Secara jangka pendek  sudah kelebihan pembelian dan divergence indikasi peluang kenaikan sudah relatif terbatas minat beli bisa dilampaui minat jual dalam waktu dekat,” jelas dia kepada media, Senin(23/5/2022).

 

Ia menilai target terdekat berada di Rp214 per saham, tapi dapat menembus Rp240 hingga Rp316 selama di atas demand area Rp142 hingga Rp160.