Secara personal Ahmad Sadat ingin memberikan manfaat terbesar bagi orang lain. Banyak hal yang sudah kita upayakan baik itu melalui perusahaan ataupun kegiatan sosial, tapi kembali lagi saya harus kembali pada diri saya sendiri. Hal ini membuat dia berpikir bahwa saya sendiri sudah benar atau belum. Sepertinya dalam hal ibadah ini saya masih memiliki banyak kekurangan, berangkat dari itu selanjutnya saya ingin lebih dekat lagi dengan Tuhan dan lebih bagus lagi.

 

Sedangkan dalam sisi keluarga, Ahmad Sadat menganut filosofi bahwa kita itu sebagai suami harus seimbang dalam memberikan nafkah. Nafkan itu mencakup materi, biologis, nafkah psikologis dan juga nafkah spiritual.

 

"Terkadang orang fokus pada nafkah materi, padahal yang dibutuhkan keluarga itu banyak yang lain seperti keberadaan kita, kebersamaan bersama keluarga dan juga kedekatan fisik dengan mereka itu sangat diperlukan. Kedekatan antara orang tua dan anak itu sangat diperlukan dan terus menjadi peranan penting. Jangan lupa pula yang sering terlewat adalah nafkah psikologis dan nafkah spiritual yang dalam Al-Qur'an dia mengutip surat At-Tahrim ayat ke-6 “Jagalah Dirimu dan keluargamu dari apa neraka". 

 

Pria dengan 4 orang anak yang saat ini salah satu anaknya sedang menempuh pendidikannya di luar negeri, satu di luar kota dan 2 anak di rumah ini menyatakan bahwa peran mereka menjadi motivasi terbesar dalam menjalankan bisnisnya dan kembali kerumah adalah hal yang paling menyenangkan.

 

Pria yang tak punya hobby khusus ini dalam gelak tawa menyatakan lebih senang rabahan, adapun jika memiliki waktu luang lebih memilih dihabiskan dengan keluarga dan dalam olahraga dia memilih renang.


Akhirnya dalam menjalankan kehidupan secara keseluruhan Ahmad Sadat mengatakan spiritualitas merupakan kompas untuk terus memberikan manfaat kepada banyak orang dan menjadi barometer untuk terus lebih dekat dengan sang penciptanya. Saya mungkin bukan orang yang selalu baik dan rapih dalam beribadah, tapi minimal dalam ubudiahnya saya akan melakukan semaksimal mungkin dalam kapasitas saya melalui amal seperti zakat, shodaqoh dan berbagai hal positif lain yang bisa dilakukan, tutup Ahmad Sadat.