Kisah Ahmad Sadat, dari Pengepul Kulit Sapi Hingga Dirikan Asiavesta Strategic Investment
Dengan pencapaian seperti investasi di berbagai perusahaan dan sektor, serta partisipasi dalam proses Initial Public Offering (IPO) untuk tiga perusahaan, Asiavesta Group terus menunjukkan dedikasinya dalam berinvestasi dan membantu perusahaan berkembang.
PT Asia Intrainvesta atau dikenal sebagai Asiavesta Strategic Investment didirikan pada tahun 2008 oleh Ahmad Sadat. Perusahaan ini didirikan sebagai legal entity Ahmad Sadat, yang berinvestasi di perusahaan tanpa mengoperasikan bisnis secara langsung.
Pada tahun 2012 perusahaan mulai merekrut tim untuk operasional dan pengelolaan investasi dan dibuatlah brand Asiavesta yang merupakan akronim dari nama PT Asia Intrainvesta. Pada periode tersebut sampai tahun 2018, perusahaan berinvestasi di beberapa perusahaan, bursa saham, startup, dan berbagai investasi di bidang properti.
Pada tahun 2019, Asiavesta berinvestasi di Idea Indonesia yang pada prosesnya, dapat mengoptimalkan seluruh kekuatan yang dimiliki. Mulai dari modal, akses perbankan, restrukturisasi keuangan, administrasi, pajak, legal dan sebagainya. Hingga saat ini, Asiavesta sudah mengumumkan pembukaan (IPO) sebanyak tiga perusahaan yaitu Produsen dan penjual bubur balita, PT Hassana Boga Sejahtera Tbk (NAYZ), Emiten dengan bidang program vokasi di bidang Perhotelan dan Kapal Pesiar PT Idea Indonesia Akademi Tbk (IDEA) dan emiten properti PT Graha Mitra Asia, Tbk (RELF) atau RelifeAsia.
Dalam strategi bisnis hingga bisa survive sampai saat ini, Ahmad Sadat mengakui telah melalui berbagai macam krisis, baik itu krisis tahun 1998, 2008, dan saat oandemi covid lalu bahkan krisis pribadi. Tapi menurutnya" Dimana ada krisis disitu ada peluang, tinggal dimana kita melihat peluang itu," ujar Ahmad Sadat.
Untuk Asiavesta, pandemi melahirkan sesuatu yang baru, membuat kedepan akan terus melek investasi dimana investor kita masih sedikit dimana baru 11 juta jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia, pengusaha kita masih sedikit masih banyak sekali yang perlu dikembangkan, bahkan dari sisi perusahaan kita pun masih sedikit yang dimana dominasinya masih UMK. Maka perlu pengembangan yang masih agar terus berkembang menjadi perusahaan besar dengan pengembangan organik maupun anorganik untuk go publik sehingga mengangkat level bisnisnya.
Kedepannya Asiavesta memiliki strategi konsolidasi atau merapihkan atau mengembangkan perusahaan ini lebih konsolidasi dimana kita rencanakan Asiavesta sebagai holding akan go publik juga, tentu untuk kesana perlu banyak hal di rapihkan secara rapi.
Menangkap Peluang Ditengah Krisis
Tentu saja saya meyakini di kondisi krisis saja ada opportunity, maka pada saat diluar krisis ada lebih banyak lagi opportunity. Namun Kita akan tetap memperkuat dibidang investasi. "Kita akan terus memperkuat pondasi di bidang investasi terutama melalui Asiavesta investama Strategi," ungkap Ahmad Sadat.
Related News
Cak Imin Mengaku Dimarahi Isteri Urusan Judi Online
Kejutan Kecil itu, Solihin Golkar
Ini 6 Cara Mudah Mengatur Budget Agar Liburan Lebih Berkesan
Bank BJB Manjakan Penikmat Jazz di The Papandayan Jazz 2024
Rocco’s Bark Day Fun Run Bersama Anabul Pecahkan Rekor MURI
SEVA Raih Penghargaan di 6th The Iconomics Financial Awards 2024