Kisah Ahmad Sadat, dari Pengepul Kulit Sapi Hingga Dirikan Asiavesta Strategic Investment
Untuk mempertahankan perusahaan menjadi lebih besar lagi, meninggalkan legeci untuk generasi selanjutnya, bahkan untuk mempertahankan visi dan misi foundernya agar perusahaan ini tetap berjalan, kuncinya adalah melakukan sistemasi dan selanjutnya bisa dikelola oleh profesional.
Diiringi gelak tawa dia mengatakan bahwa dalam memimpin perusahaan di mengakui bahwa cukup cerewet (lebih hands on dan hands of) atau lebih teliti ikuti hingga kebawah, tapi saya juga percaya bahwa tidak ada bisnis yang menjadi besar dengan merasa tahu segalanya lalu merasa bangga bahwa hanya saya yang hanya tau tentang perusahaan ini, tidak ada perusahaan yang menjadi besar dengan hal itu
Perusahaan akan menjadi besar jika kita mampu menciptakan leader, bukan kita sendiri yang menjadi leader. Tapi leader yang baik adalah yang bisa menciptakan leader-leader baru, jadi itu yang selalu saya tekankan dalam bisnis ini.
Untuk seperti itu perlu sangat legowo, bahkan kedepannya Ia ingin Asiavesta ini jauh lebih dikenal oleh semua orang ketimbang seorang Ahmad Sadat. Tapi untuk jauh kesana perlu proses dan tata kelola yang baik melalui struktur dan pembagian kewenangan. "Perusahaan ini harus tetap ada dan berjalan meski tanpa seorang Ahmad Sadat," ujar Dia.
Spiritualitas Merupakan Kompas
Dalam menjalankan bisnisnya juga Ahmad Sadat tak melepas segala hal dari peran spiritualitasnya. Dia menjelaskan background orang tuanya yang merupakan guru ngaji dan juga saudagar. Sehingga filosofinya hidup itu pada akhirnya bukan untuk kita sendiri, kalau kita hanya memikirkan hidup untuk kita sendiri maka sudah selesai kita sudah cukup, padahal kita di ditekankan dalam sebuah hadits yang dikutip (Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain), sehingga Dia memegang prinsip semakin banyak manfaat yang diberikan semakin baik pula kita.
Lalu Dia juga memegang teguh dengan pedoman ayat Al-Qur’an surat Az Zariyat ayat ke-56 yang menyebutkan bahwa "Tidaklah aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada Alloh". Jadi segala apapun yang kita lakukan dalam kerangka ibadah, ungkap Ahmad Sadat.
Ahmad Sadat tidak menampik bahwa jika sudah mencapai pada level kesuksesan tertentu memang kadang rasanya sepi, itu menciptakan tekan tersendiri. Hal itu pada dasarnya karena kita kurang memahami hakikat untuk apa kita diciptakan. Spiritualitas itu fungsinya adalah bagaimana kita, maka kita akan lebih menelaah tujuan hidup kita itu apa.
Dia juga menceritakan bahwa pada tahun 2007 sempat menarik diri dari dunia bisnis dengan konotasi pensiun. Namun, selanjutnya Dia mendapat teguran dari sang Ibu yang mengatakan bahwa kalau semua orang berfikir seperti kamu yang merasa cukup untuk kepentingan pribadi, bagaimana orang bisa memberikan maslahat kepada umat, tidak boleh kamu hanya memikirkan diri sendiri saja. Maka dari teguran itulah akhirnya seorang Ada Sadat kembali menjalani bisnis dan mendirikan Asiavesta sebagai perusahaan investasi dengan alasan jika bekerja lagi cukup lelah dan lebih tertarik pada investasi tapi juga memiliki peran kemanfaatan kepada ruang lingkup yang lebih besar.
Filosofi Ahmad Sadat Dalam Keluarga
Related News
Cak Imin Mengaku Dimarahi Isteri Urusan Judi Online
Kejutan Kecil itu, Solihin Golkar
Ini 6 Cara Mudah Mengatur Budget Agar Liburan Lebih Berkesan
Bank BJB Manjakan Penikmat Jazz di The Papandayan Jazz 2024
Rocco’s Bark Day Fun Run Bersama Anabul Pecahkan Rekor MURI
SEVA Raih Penghargaan di 6th The Iconomics Financial Awards 2024