EmitenNews.com - Komisaris dan direksi menggulung saham Perusahaan Gas Negara (PGAS). Itu ditunjukkan dengan mengemas 2.423.300 helai alias 2,42 juta saham perseroan. Transaksi itu, serentak dilakukan pada 24 Desember 2024. 

Transaksi pembelian dua komisaris, dan empat direksi tersebut dilakukan dengan harga pelaksanaan Rp1.575 per lembar. Nah, menyusul skema harga itu, pengurus perseroan tersebut, dipaksa merogoh dana taktis senilai Rp3,81 miliar.

Rincian transaksi enam personel perseroan itu menjadi sebagai berikut. Yaitu, dari jajaran komisaris terdiri dari Warih Sadono, dan Luky Alfirman. Warih mengemas 452.400 lembar seharga Rp1.575 per saham senilai Rp712,53 juta. Dan, Luky Alfirman, menjala 323.100 lembar dengan harga Rp1.575 per helai sebesar Rp508,88 juta. 

Selanjutnya, ada empat dari barisan direksi ikut menjala saham perseroan. Yaitu, Arief S Handoko, Direktur Utama perseroan menyapu 472.200 lembar pada harga Rp1.575 per helai Rp743,71 juta. Ratih Esti Prihatini, direktur komersial menjaring 95.900 helai dengan harga Rp1.575 per helai sebesar Rp151,04 juta. 

Kemudian, Harry Budi Sidharta Direktur Infrastruktur dan Teknologi, memboyong 401.400 lembar dengan harga Rp1.575 per saham senilai Rp632,20 juta. Dan, terakhir Fadjar Harianto Widodo, Direktur Keuangan, memborong 678.300 helai dengan harga Rp1.575 per saham sejumlah Rp1,06 miliar.

”Tujuan transaksi berupa pembelian saham untuk tantiem yang ditangguhkan periode tahun buku 2023, dan investasi,” tegas Fajriyah Usman, Corporate Secretary Perusahaan Gas Negara. (*)