Konsolidatif, IHSG Uji Level 8.180

Suasana main Hall Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,27 persen menjadi 8.139. Indeks bergerak fluktuatif setelah sempat menyentuh level intraday tertinggi baru di kisaran 8.176. Sektor teknologi membukukan kenaikan terbesar, dan sektor industrial mengalami koreksi terbesar.
Rupiah spot ditutup melemah pada level Rp16,583 per dolar Amerika Serikat (USD). Itu sejalan dengan koreksi mata uang Asia terhadap USD. Investor akan menanti data cadangan devisa September 2025 dengan taksiran naik pada level USD159 miliar dari posisi Agustus 2025 di level USD150.7 miliar, mengalami penurunan dari level USD152 miliar Juli 2025.
Indeks bursa Asia ditutup beragam, dengan bursa Tiongkok, dan Korea Selatan masih libur. Indeks bursa Jepang mencapai rekor tertinggi didukung optimisme setelah PM baru terpilih. Investor Eropa akan mencermati data factory orders Jerman Agustus 2025 diperkirakan naik 1,2 persen MoM, setelah Juli 2025 turun 2,9 persen MoM.
Pelaku pasar Inggris akan menanti rilis indeks harga rumah edisi September 2025. Sedang AS dijadwalkan ada pidato beberapa Gubernur The Fed. Secara teknikal, indikator Stochastic RSI membentuk golden cross, dan histogram negatif MACD menyempit. Indeks ditutup di atas level MA5.
Namun volume jual mengalami kenaikan. Sehingga indeks diperkirakan bergerak konsolidasi pada rentang 8.080-8.180. Berdasar data itu, Phintraco Sekuritas menyarankan investor untuk mengoleksi sejumlah saham berikut. Yaitu, BREN, TOBA, ARCI, PSAB, dan CTRA. (*)
Related News

Delapan Saham Terbang Usai Suspensi, Enam Ngacir ARA!

Wall Street Menyala, IHSG Menuju Level Baru

IHSG Konsisten Positif, Jaring Saham ADRO, ARCI, dan HRUM

Tiga Perusahaan Lolos ke Tahap Lelang Harga Pita Frekuensi 1,4 GHz

IHSG Menguat 0,27 Persen, Sektor Teknologi & Infrastruktur Penopangnya

Tol Bogor-Serpong via Parung Rp12,3T, Bakal Digarap Tanpa APBN