EmitenNews.com -PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) bakal melanjutkan pengerjaan proyek Moda Raya Terpadu atau MRT senilai total Rp6,8 triliun. 

 

“Saat ini, ADHI pun tengah mengerjakan dua megaproyek kereta api lainnya, yaitu MRT Jakarta CP 201 senilai Rp4 triliun dan CP 202 senilai Rp2,8 triliun,” ujar Direktur Utama ADHI Entus Asnawi dalam keterangan tertulis, Senin (28/8).  

 

Dia mengatakan, untuk di tingkat regional ADHI juga dipercaya membangun sarana kereta di Manila, Filipina. Proyek yang digarap bersama PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) ini memiliki total nilai kontrak Rp8,4 triliun, dengan ADHI memiliki porsi Rp3,7 triliun. 

 

Entus menambahkan bahwa tuntasnya proyek LRT Jabodebek Fase 1 telah menunjukkan komitmen ADHI dalam menyelesaikan penugasan pemerintah, yakni percepatan pembangunan LRT Jabodebek berdasarkan Peraturan Presiden No. 98/2015 dan perubahannya.

 

Diketahui, kalau emiten konstruksi pelat merah telah merampungkan proyek LRT Jabodebek. Dimana dalam proyek LRT Jabodebek, ADHI berperan dalam pembangunan jaringan kereta ringan sepanjang 44 kilometer, yang terdiri atas tiga koridor, yakni Harjamukti (Cibubur) - Cawang; Jatimulya (Bekasi Timur) - Cawang, dan Cawang - Dukuh Atas dengan total 18 stasiun. 

 

Kereta ringan yang beroperasi tanpa masinis ini berteknologi grade of automation (GoA) 3 yang dikendalikan melalui Operation Control Center (OCC). 

 

“Proyek ini merupakan karya terbaik yang telah dicurahkan oleh ADHI bersama beberapa BUMN, serta Kementerian Perhubungan, PUPR dan Kementerian BUMN untuk kelahiran sebuah infrastruktur kereta perkotaan yang efisien dan ramah lingkungan,” ujarnya.  

 

Entus menyampaikan bahwa lingkup pekerjaan yang digarap oleh emiten BUMN Karya tersebut meliputi pengerjaan struktur, railways system, persinyalan, serta stasiun dan depo.