EmitenNews.com - Pertumbuhan kredit/pembiayaan pada November 2024 tetap kuat. Bank Indonesia (BI) mencatat kredit perbankan pada November 2024 mencapai 10,79% (yoy).


"Dari sisi penawaran, kuatnya pertumbuhan kredit dipengaruhi oleh terjaganya minat penyaluran kredit perbankan, berlanjutnya realokasi alat likuid ke kredit oleh perbankan, besarnya dukungan pendanaan dari pertumbuhan DPK, serta dampak positif KLM Bank Indonesia yang disalurkan kepada sektor-sektor prioritas," demikian disampaikan Direktur Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, dalam keterangan resminya.


Sektor prioritas dimaksud yakni sektor Hilirisasi Minerba dan Pangan, Otomotif, Perdagangan dan Listrik, Gas dan Air (LGA), Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta UMKM dan hijau. Dari sisi permintaan, pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja usaha korporasi yang terjaga, termasuk pada korporasi yang berorientasi ekspor.


Berdasarkan kelompok penggunaan, pertumbuhan kredit modal kerja, kredit investasi, dan kredit konsumsi, masing-masing sebesar 8,92% (yoy), 13,77% (yoy), dan 10,94% (yoy) pada November 2024. Pembiayaan syariah tumbuh sebesar 11,24% (yoy), sementara kredit UMKM tumbuh 4,02% (yoy).


Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan kredit pada 2024 diprakirakan tetap berada pada kisaran 10–12% dan akan meningkat pada 2025 pada kisaran 11–13%.


"Bank Indonesia terus mendorong peningkatan pertumbuhan kredit, termasuk dengan memperkuat strategi KLM mulai Januari 2025 yang akan diarahkan untuk mendorong kredit/pembiayaan perbankan yang dapat mendukung pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja," demikian Ramdan.(*)