KTT G20: Agar Berfungsi Optimal, Presiden Jokowi Ungkap Dana Pandemi Perlu Terus Ditambah
G20 2nd Joint Finance and Health Ministers Meeting (JFHMM) di Nusa Dua, Badung, Bali. dok. Strategy.id.
EmitenNews.com - Presiden Joko Widodo mengajak negara-negara anggota G20 untuk menambah kontribusi dalam Dana Pandemi (Pandemic Fund) agar mekanisme pembiayaan untuk pencegahan dan penanggulangan pandemi itu berfungsi optimal. Saat meluncurkan program itu, Minggu (13/11/2022), Presiden Jokowi mengatakan, pembiayaan dalam pandemic fund membutuhkan dana USD31,1 miliar setiap tahun. Dana sebesar itu untuk membiayai sistem pencegahan, persiapan, dan respon terhadap pandemi.
"G20 telah berhasil membentuk Pandemic Fund. Ini harus diikuti dengan penambahan kontribusi pendanaan agar berfungsi secara optimal, termasuk kontribusi Indonesia yang telah memberi komitmen USD50 juta," kata Presiden Jokowi pada sesi kedua KTT G20 di The Apurva Kempinski, Nusa Dua, Badung, Bali, Selasa (15/11/2022).
Seperti diketahui Pandemic Fund, yang telah diusulkan sejak Presidensi G20 Italia, berhasil dibentuk dan diluncurkan pada masa presidensi G20 Indonesia 2022. Terutama dari hasil rangkaian pertemuan menteri kesehatan dan menteri keuangan selama 1 tahun terakhir.
Di sesi kerja kedua (working group session) KTT G20, para pemimpin negara anggota dan sejumlah pimpinan organisasi internasional seperti Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus dan Presiden Bank Dunia David Malpass, berdiskusi dan membahas berbagai isu terkait arsitektur kesehatan global.
Sebelumnya, Minggu (13/11/2022), Presiden Joko Widodo meluncurkan secara resmi pandemic fund atau dana pandemi dalam rangkaian pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua, Bali. Pandemic fund bertujuan agar dunia lebih mempersiapkan diri dalam menghadapi pandemi di masa depan.
“Saya menyampaikan terima kasih atas kontribusinya untuk dana pandemi. Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, saya luncurkan dana pandemi hari ini,” ujar Presiden secara virtual.
Pembiayaan dalam pandemic fund membutuhkan dana sebesar USD31,1 miliar setiap tahun untuk membiayai sistem pencegahan, persiapan, dan respon terhadap pandemi di masa yang akan datang. Angka tersebut berdasarkan hasil studi Bank Dunia dan organisasi kesehatan dunia awal tahun ini.
“Untuk itu, G20 telah sepakat membentuk dana pandemi bagi kepentingan pencegahan, persiapan, dan respon terhadap pandemi. Saya menyampaikan terima kasih kepada para donor dari negara-negara anggota G20 dan non G20, serta dari lembaga-lembaga filantropi yang telah memberikan kontribusi,” kata Presiden Jokowi. ***
Related News
Indonesia, Tantangan Pemberantasan Korupsi Butuh Komitmen Pemerintah
Dari CEO Forum Inggris, Presiden Raih Komitmen Investasi USD8,5 Miliar
Menteri LH Ungkap Indonesia Mulai Perdagangan Karbon Awal 2025
Polda Dalami Kasus Kabag Ops Tembak Kasat Reskrim Polres Solok Selatan
Ini Peran PTPP Dalam Percepatan Penyelesaian Jalan Tol Jelang Nataru
Keren Ini! Rencana Menaker, Gelar Bursa Kerja Setiap Pekan