EmitenNews.com - Vale Indonesia (INCO) menyedot dana eksplorasi USD1,7 juta. Anggaran tersebut terserap untuk aktivitas eksplorasi edisi Juli, Agustus, dan September 2025. Kegiatan eksplorasi berlanjut, dan fokus pada daerah dalam wilayah izin usaha pertambangan khusus (IUPK). 

Rincian aktivitas eksplorasi kuartal tiga sebagai berikut. Pada Juli 2025, biaya eksplorasi menyedot USD706,98 ribu. Lalu, biaya eksplorasi edisi Agustus 2025 menelan USD 512,71 ribu, dan pada September 2025 menghabiskan biaya eksplorasi USD512,71 ribu. Daerah eksplorasi meliputi Blok Sorowako dan Sorowako Outer Area di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, dan Blok Bahodopi Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah serta Blok Pomalaa Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Eksplorasi memakai metode pengeboran core drilling HQ-3 dengan jarak 100 meter, dan 50 meter bertujuan untuk peningkatan level sumber daya pada area Blok 1 Tetenggala, Blok 3 dan Blok 4 (Blok Pomalaa). Survei geofisika menggunakan metode Geolistrik Electrical Resistivity Tomography (ERT) yang pengukurannya dilakukan di area Blok 1 Lalombundi (Blok Pomalaa). 

Eksplorasi dilakukan Vale Indonesia bersama pihak ketiga (kontraktor pengeboran dan geofisika). Hasil pengujian sedang dalam proses penghitungan sumber daya, dan cadangan dengan metode ordinary krigging di Sorowako. Selanjutnya, Blok Pomalaa akan melanjutkan kegiatan pengeboran dengan jarak 100 meter dan 50 meter di area Blok 1 Lalombundi. 

Pengukuran geofisika dengan menggunakan metode Geolistrik (ERT) akan melanjutkan pengukuran di Blok 1 Lalombundi (Blok Pomalaa). Seluruh aktifitas pengeboran direncanakan untuk mendapat profil laterit yang lengkap. (*)