EmitenNews.com -PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk, yang dikenal sebagai Cinema XXI, akan segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2 Agustus 2023. Perusahaan jejaring bioskop ini tercatat memiliki diversifikasi pendapatan, dengan kontribusi lini bisnis makanan dan minuman, melalui resto di bioskop sebanyak 30%.

 

"Pendapatan Cinema XXI sangat terdiversifikasi, 65% pendapatan dari tiket, 30% makanan minuman, selebihnya dari iklan. Secara profitabilitas juga bisa dijaga gross profit margin dalam kisaran 59-60%," ujar Direktur Utama PT Indo Premier Sekuritas Moleonoto The dalam Konferensi Pers di Plaza Senayan, Jumat (7/7/2023).

 

Moleonoto menjelaskan bahwa ada beberapa poin yang bikin IPO ini menarik, perseroan adalah market leader dengan market share paling besar di industrinya.

 

Tahun lalu jumlah pengunjung 69 persen dari total pengunjung bioskop secara nasional. Posisi bioskop berada di lokasi yang strategis di berbagai kota mulai tier satu hingga tier tiga.

 

Kita juga tau XXI menyajikan konten yang sangat berkualitas dan secara teknologi, kita tau bahwa kualitas audionya sangat premium.

 

Tahun lalu, Cinema XXI mencatatkan pendapatan Rp 4,4 triliun, meningkat dari Rp 1,28 triliun pada 2021. Pendapatan sepanjang 2022 terutama ditopang penjualan tiket bioskop sebesar 61%, penjualan makanan dan minuman 33%, iklan 3%, dan digital platform 3%.

 

"Atas kerja keras dan komitmen seluruh keluarga besar Cinema XXI, kinerja keuangan mengalami pemulihan pendapatan yang kuat menuju level sebelum Covid-19. Pendapatan Rp 4,4 triliun tersebut, setara 64% perolehan 2019 sebesar Rp 6,89 triliun, sementara Cinema XXI baru beroperasi dengan kapasitas penuh pada Mei 2022," papar Direktur Utama Nusantara Sejahtera Raya Hans Gunadi.

 

Dengan kinerja solid tersebut, Cinema XXI mencetak laba bersih Rp 506 miliar pada 2022, dari sebelumnya rugi Rp 354 miliar pada 2021. EBITDA Cinema XXI juga semakin tangguh yakni sebesar Rp 1,44 triliun pada 2022, dari sebelumnya Rp 329 miliar pada 2021.

 

Cinema XXI, akan menawarkan sebanyak-banyaknya 8.335.000.000 saham baru yang dikeluarkan dari portepel perusahaan atau 10% dari modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum perdana saham (initial public offering /IPO). Masa penawaran awal dalam rangka IPO PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk akan berlangsung pada 10-14 Juli 2023.