Laba Tumbuh 25,63% Jadi USD74 Juta, Tapi Cermati Dulu Utang Harum Energy (HRUM)
EmitenNews.com - PT Harum Energy Tbk (HRUM) membukukan pendapatan sebesar USD336,17 juta pada tahun 2021. Angka itu melonjak 113% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD157,81 juta.
Dalam laporan keuangan tahunan HRUM terungkap bahwa beban pokok pendapatan dan beban langsung pada tahun 2021 berjumlah USD161,52 juta. Sedangkan, pada tahun 2020, beban pokok pendapatan dan beban langsung senilai USD114,58 juta. Pada tahun lalu, HRUM membukukan laba bruto USD174,65 juta. Kemudian, pada tahun 2020, laba bruto HRUM sebesar USD43,23 juta.
Adapun laba tahun berjalan dari operasi yang dilanjutkan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada tahun 2021 adalah USD74,3 juta. Jumlah itu meningkat 25,63% dari realisasi tahun 2020 senilai USD59,14 juta. Untuk laba bersih per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada tahun 2021 adalah USD 0,02908. Sedangkan, pada tahun lalu, nilainya USD0,02328.
Jumlah Aset meningkat USD375,9 juta atau sebesar 75,4% dari posisi per tanggal 31 Desember 2020 menjadi USD874,6 juta pada tanggal 31 Desember 2021 terutama disebabkan oleh Investasi pada entitas asosiasi naik USD274,7 juta atau sebesar 100% dari posisi per tanggal 31 Desember 2020 karena penambahan investasi pada PT Infei Metal Industry melalui entitas anak, PT Tanito Harum Nickel yaitu investasi sebesar USD68.6 juta pada bulan Februari 2021, USD41,16 juta pada bulan Juli 2021 dan USD27,4 juta pada bulan Desember 2021.
Lalu penambahan investasi pada PT Nickel Mines Limited (NIC) sebesar USD137,5 juta yang disebabkan oleh perubahan pencatatan investasi. Investasi pada NIC dicatat dengan metode ekuitas dan diakui sebagai investasi pada entitas asosiasi karena Perseroan memperoleh pengaruh signifikan atas NIC pada bulan Mei 2021.
Ada juga properti pertambangan naik USD209,8 juta atau sebesar 3684 dari posisi per tanggal 31 Desember 2020 sebagian besar disebabkan oleh nilai properti pertambangan dari akuisisi PT Position sebesar USD206 juta.
Investasi keuangan turun USD100,7 juta atau sebesar 100% dari posisi per tanggal 31 Desember 2020 sebagian besar disebabkan oleh perubahan pencatatan investasi pada NIC. Pada bulan Mei 2021, investasi pada NIC yang sebelumnya diakui sebagai investasi keuangan berubah menjadi investasi pada entitas asosiasi (dicatat dengan metode ekuitas) karena Perseroan memperoleh pengaruh signifikan atas NIC dengan memiliki perwakilan di dewan direksi NIC.
Jumlah Liabilitas meningkat USD180 juta atau sebesar 410% dari posisi per tanggal 31 Desember 2020 menjadi USD223,9 juta pada tanggal 31 Desember 2021 terutama disebabkan oleh utang bank naik USD100 juta atau sebesar 100% dari posisi per tanggal 31 Desember 2020 disebabkan oleh penambahan utang bank sebesar USD100 juta di tahun 2021 yang disajikan bersih dengan biaya tangguhan atas utang bank sebesar USD787 ribu.
Liabilitas pajak tangguhan naik USD45,3 juta atau sebesar 100% dari posisi per tanggal 31 Desember 2020 disebabkan oleh akuisisi dari PT Position.
Related News
Timah (TINS) Paparkan Kinerja Kuartal III 2024, Ini Detailnya
RMK Energy (RMKE) Tingkatkan Volume Jasa dan Penjualan Batu Bara
Golden Eagle (SMMT) Targetkan Penjualan Rp561,3M Tahun Ini
BEI Buka Gembok Saham KLIN Setelah Tiga Pekan Kena Suspensi
Entitas Lautan Luas (LTLS) Raih Fasilitasi Pembiayaan Rp40M
SGER Amankan Lagi Kontrak Pasok Batu Bara ke Vietnam Rp705M