Lelang SUN Tunjukkan Hasil Sangat Baik di Tengah Dinamika Pasar Saham

Di tengah dinamika pasar saham, kinerja lelang Surat Utang Negara (SUN) Selasa (18/3) menunjukkan yang hasil sangat baik. Penawaran yang masuk (incoming bid) sangat kuat bahkan mencapai 2,38 kali dari target indikatif sebesar Rp26 triliun.
EmitenNews.com - Di tengah dinamika pasar saham, kinerja lelang Surat Utang Negara (SUN) Selasa (18/3) menunjukkan yang hasil sangat baik. Penawaran yang masuk (incoming bid) sangat kuat bahkan mencapai 2,38 kali dari target indikatif sebesar Rp26 triliun.
“Ini artinya kepercayaan investor masih kuat terhadap pemerintah dan APBN”, ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Konferensi Pers di Jakarta pada Selasa (18/3).
Ia mengungkapkan, incoming bid dari investor asing juga tetap kuat yang menggambarkan tingginya kepercayaan investor asing yaitu sebesar Rp13,95 triliun atau mencapai 22,59%.
Dengan kuatnya incoming bid, penawaran yang dimenangkan (awarded bid) adalah sebesar Rp28 triliun, lebih besar dari target indikatif Rp26 triliun. Dari awarded bid Rp28 triliun tersebut, investor asing mencapai Rp5,33 triliun (19,04%).
Imbal hasil (yield) berhasil dicapai pada tingkat yang sama dengan secondary market sehingga tidak perlu diberi premium/tambahan imbal hasil untuk menarik investor.
“Ini juga menggambarkan mereka comfortable dan percaya,” ucap sang Bendahara Negara. Spread SUN 10 Tahun terhadap US Treasury (UST) tenor setara cukup rendah, yaitu sebesar 267 bps. Spread ini jauh lebih rendah dibandingkan negara sekelompok seperti Mexico, Afrika Selatan, dan Brazil.
Menkeu mengatakan, dukungan para investor termasuk investor asing terhadap surat berharga negara terus kuat dan akan terus dijaga. Tercatat, capital inflow di pasar SBN sebesar Rp17,53 triliun (year to date).
“Kami ingin menegaskan kepada teman teman media para pelaku pasar, Kementerian Keuangan akan terus mengelola APBN secara prudent dan kredibel. Ini adalah penting untuk mencapai tujuan pembangunan, serta untuk terus menjaga kepercayaan masyarakat dan juga pelaku ekonomi,” tegas Menteri Keuangan.
Pada kesempatan tersebut Menkeu Sri Mulyani juga menyampaikan perkembangan penerimaan pajak yang meneruskan tren positif di bulan Maret. Penerimaan bruto sementara di periode 1-17 Maret 2025 mengalami pertumbuhan sebesar 6,6%, lebih baik dari pertumbuhan penerimaan bruto di bulan Februari. Ia juga menegaskan kembali bahwa postur APBN akan tetap dijaga pada defisit sebesar 2,53% dari PDB sesuai amanat UU No. 62/2024.(*)
Advertorial
Related News

Pemerintah Kembali Siapkan Lelang Sukuk pada 15 April 2025

Produk Makanan dan Minyak Goreng Permintaannya Tinggi Jelang Lebaran

IHSG Ditutup Naik 1,42 Persen, Cek Saham Pendorongnya

IHSG Naik 0,98 Persen di Sesi I, Cek Saham Top Gainers

IHSG Tertekan, Koleksi Saham BMRI, BREN, dan INDF

IHSG Fluktuatif, Pelaku Pasar Tunggu Sikap BI