EmitenNews.com -Pencatatan perdana saham emiten konstruksi  dan properti asal Madura, PT Kokoh Exa Nusantara Tbk (KOCI) rupanya langsung diserbu aksi jual oleh para investornya. Pada perdagangan perdana saham KOCI di Bursa turun hingga level terendah atau ARB 30 persen setara ambles 36 poin ke 84 per saham dari harga perdana 100 per saham.

 

Nasib ini di terima KOCi karena saham ditransaksikan sebanyak 554,15 juta, nilai transaksi Rp57,18 miliar dan frekuensi sebanyak 45.075 kali dalam satu hari.

 

Manajemen menargetkan pendapatan tumbuh 20 persen hingga akhir tahun ini. Target tersebut didukung proyek perumahan perseroan. KOCI menargetkan pembangunan sebanyak 2.500 unit rumah di proyek perumahan yang tengah dibangun perseroan. Saat ini perseroan sedang mengembangkan kawasan hunian dengan konsep 'Kota Mandiri' dengan nama Kokoh City di kawasan Gerbang Kertasusila yang berlokasi di Bangkalan, Jawa Timur.

 

"Untuk pemesanan sudah terpenuhi hampir setengahnya," kata Direktur Utama KOCI, Kan Eddy di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (6/10/2023).

 

Adapun, proyek perumahan milik perseroan dibangun di atas lahan seluas 300 hektare. Proyek Kokoh City juga fokus melayani Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dengan produk rumah subsidi dalam upaya berkontribusi pada program pemerintah dalam pemenuhan akan kebutuhan rumah tinggal yang layak.

 

KOCI telah mendapatkan izin Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang ( KKPR ) atau izin lokasi seluas 300 hektare (ha).

 

Dari proyek tersebut, perseroan membidik pertumbuhan pendapatan sebesar 20 persen di akhir 2023. Proyeksi pertumbuhan tersebut turut ditopang oleh proses penyerahan unit yang semakin cepat.

 

"Pertumbuhan sebesar 10-20 persen sampai akhir tahun dibandingkan 2022 karena dukungan teknologi baru," ujar Eddy.

 

Hingga akhir Maret 2023, perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp4,27 miliar, turun dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp4,65 miliar. Adapun, pendapatan KOCI tercatat sebesar Rp18,29 miliar, naik dari periode yang sama sebelumnya yang sebesar Rp11,70 miliar.