EmitenNews.com - Luar biasa para tenaga kerja Indonesia. Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mencatat, Pekerja Migran Indonesia (PMI) menyumbang devisa sebesar USD9,16 miliar atau setara dengan Rp133,95 triliun selama 2021. Jumlah tersebut menurun 2,78 persen dibandingkan pada tahun sebelumnya yang mencapai USD9,43 miliar.


"Penurunan tersebut dikarenakan dampak adanya covid-19, banyak negara memutuskan untuk menutup masuknya WNA," kata Menaker Ida Fauziyah dalam acara peringatan Hari Migran Internasional di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (18/12/2022).


Data yang ada menunjukkan, dalam kurun waktu 7 tahun terakhir, sejak 2015-2021 jumlah remitansi PMI mengalami fluktuasi. Awalnya, remitansi PMI sebesar USD9,45 miliar pada 2015, dan menurun sebesar 8,04 persen pada 2016. Kembali meningkat hingga mencapai level tertingginya sebesar USD11,44 miliar pada 2019 atau setara dengan Rp157,87 triliun.


Perluasan pasar kerja ke luar negeri yang berdampak pada devisa negara, bukanlah keberhasilan pemerintah semata. Namun merupakan keberhasilan bersama antara pemerintah dan para stakeholder baik pemerintah maupun swasta.


Menaker berterima kasih kepada kementerian lain terkait, kepada perwakilan Indonesia di negara-negara penempatan, BP2MI, pemerintah provinsi, kabupaten/kota sampai pemerintah desa. Tentu saja termasuk seluruh Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) yang telah berpartisipasi dan berperan aktif dalam proses penempatan dan perlindungan PMI. ***