EmitenNews.com - Siap melunasi Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Tahun 2019 Seri B, yang jatuh tempo 15 Oktober 2024, PT. Summarecon Agung Tbk. (SMRA) telah menyiapkan dana sebanyak Rp200 miliar.

Dalam rilisnya yang dikutip Jumat (20/9/2024), Corporate Secretary SMRA, Lydia Tjio menyampaikan bahwa Perseroan telah menyiapkan dana sebesar Rp200 miliar dengan bunga 9,5% untuk pelunasan Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Tahun 2019 Seri B tersebut.

Pelunasan Pokok Obligasi ini dengan menggunakan sumber dana dari Obligasi berkelanjutan IV tahap II tahun 2024. 

Selain itu, perseroan juga memiliki saldo kas sebesar Rp3,4 triliun per 31 Maret 2024, dan proyeksi EBITDA sebesar Rp2,7 triliun. 

Seperti diketahui Summarecon yang bergerak dalam bisnis properti, dibagi menjadi tiga divisi yaitu pengembangan properti, properti investasi, dan rekreasi dan perhotelan. 

Proyek properti utama berada di Kelapa Gading, Serpong, Bekasi, Bandung, Karawang, Makassar, Bogor, dan Crown Gading. 

Catatan yang ada menunjukkan, per 31 Maret 2024, pemegang saham Summarecon Agung antara lain Semarop Agung 33,83 persen, Harto Djojo Nagaria 0,13 persen, Liliawati Rahardjo 1,77 persen, dan lain-lain termasuk publik 64,27 persen.

Penting dicatat, per 30 Juni 2024, Summarecon Agung mengemas laba bersih Rp753,68 miliar. Terjadi pelonjakan 70,50 persen dari episode yang sama tahun lalu senilai Rp442,03 miliar. Laba per saham dasar meroket menjadi Rp45,65 dari edisi sebelumnya Rp26,78. 

Pendapatan bersih Rp5,67 triliun, atau melonjak 89,63 persen dari posisi sama tahun lalu Rp2,99 triliun. Beban pokok penjualan dan beban langsung Rp2,69 triliun, bengkak dari periode sama tahun lalu Rp1,43 triliun. Laba kotor tercatat Rp2,97 triliun, melejit 91,61 persen dari fase sama tahun lalu Rp1,55 triliun. 

Sementara itu, beban penjualan Rp220,95 miliar, bengkak dari Rp171,77 miliar. Beban umum dan administrasi Rp527,07 miliar, bertambah dari Rp461,93 miliar. Penghasilan operasi lain Rp7,47 miliar, terjadi lompatan dari Rp3,53 miliar. Beban operasi lain Rp1,44 miliar, mengalami penyusutan dari Rp2,81 miliar. 

Menariknya, laba usaha Rp2,23 triliun, mengalami lonjakan sampai 142 persen dari posisi sama tahun lalu Rp926,88 miliar. 

Pendapatan keuangan Rp100,41 miliar, menanjak dari Rp91,96 miliar. Biaya keuangan Rp518,24 miliar, bengkak dari Rp355,64 miliar. Laba pada ekuitas entitas asosiasi Rp6,29 miliar, mengalami lonjakan dari Rp3,92 miliar. ***