EmitenNews.com - Pemerintah mempermudah masyarakat dalam memperoleh bibit sawit berkualitas. Direktorat Perbenihan Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) meluncurkan aplikasi Bank Benih Perkebunan Peremajaan Sawit Rakyat (BABE-Bun PSR). Inilah wadah bagi pelaku usaha dan pekebun sawit untuk berinteraksi serta memberikan informasi mengenai benih dengan mudah dan cepat. Rencananya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meluncurkan aplikasi ini di Makassar, Sulawesi Selatan, 17 Maret mendatang.

 

Dalam keterangannya kepada pers, yang dikutip Minggu (12/3/2023), Direktur Perbenihan Perkebunan Kementan Gunawan mengatakan, menanam dengan benih unggul bermutu dan bersertifikat, salah satu cara untuk meningkatkan produksi serta produktivitas perkebunan sawit.  

 

"Peran benih unggul bermutu bersertifikat sangat penting karena dapat mempengaruhi produksi usaha perkebunan," ujar Gunawan,

 

Karena itulah para pekebun perlu mengetahui penggunaan benih unggul bermutu bersertifikat sangat penting agar tidak menyebabkan kerugian, baik waktu, tenaga, maupun biaya. Benih yang tidak bermutu akan menyebabkan produktivitas perkebunan rendah. Maka dari itu, perlu dilakukan langkah-langkah strategis dalam mendorong penggunaan benih bermutu. 

 

"Agar upaya penyediaan benih sawit berjalan baik, tepat waktu, tepat harga, tepat varietas, maka perlu dipetakan kembali lokasi sumber benih, lokasi produsen, dan pekebun dalam sebuah ekosistem bisnis," jelasnya. 

 

Peran produsen benih kelapa sawit dalam peningkatan mutu benih sangat penting. Sebab, mereka adalah mata rantai utama dalam proses produksi benih unggul bermutu sebelum sampai ke pekebun. Untuk itu, dibutuhkan kompetensi produsen benih dalam aspek teknis maupun aspek lainnya yang dimuat dalam peta kompetensi.

 

Dalam konteks inilah, kehadiran aplikasi BABE-Bun PSR sangat penting untuk menjembatani produsen benih hingga pekebun. Dalam pengembangan aplikasi BABE-Bun PSR, sertifikat kompetensi produsen benih menjadi salah satu persyaratan untuk dapat masuk kedalam sistem. 

 

Gunawan menyebutkan, pihaknya telah melakukan uji coba pada aplikasi BABE-Bun PSR setelah uji kompetensi kepada produsen benih. “Uji coba ini melibatkan produsen benih yang kompeten sebanyak 50 orang dari berbagai provinsi, perwakilan anggota koperasi pekebun Provinsi Banten, dan produsen pemilik kebun sumber benih."

 

Salah satu proses penyiapan aplikasi BABE-Bun PSR yang dilakukan Direktorat Perbenihan Perkebunan adalah bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi Perkebunan dan Hortikultura Indonesia (LSP-PHI) untuk menguji kompetensi produsen benih. Uji kompetensi kepada produsen benih perkebunan dilakukan pada Skema Sertifikasi Penangkaran Benih dengan melakukan uji pada kompetensi pengawas, kompetensi pelaksana, dan kompetensi manajer. ***