EmitenNews.com - Makin gawat ini. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkap ada 241 anak yang terkena gagal ginjal akut misterius di Indonesia itu. Total pasien yang meninggal tercatat bertambah menjadi 133 kasus, dari sebelumnya 99 jiwa anak. Tren peningkatan kasus melonjak sejak Agustus 2022, yang ditemukan dalam 22 provinsi.


"Kita sudah mengidentifikasi ada 241 kasus gangguan ginjal akut di 22 provinsi dengan 133 kematian atau 55 persen dari kasus. Kita lihat yang masuk RS cepat sekali kondisinya memburuk, sesudah lima hari urine menurun secara drastis," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers Jumat (21/10/2022).


Kementerian Kesehatan berupaya keras mengidentifikasi penyebab kemungkinan gagal ginjal akut misterius tersebut. Awalnya, kata Budi Gunadi Sadikin, dikaitkan dengan pandemi Covid-19, tetapi akhirnya ditemukan ternyata tidak berkaitan. "Bukan gara-gara vaksin COVID-19 dan COVID-19."


Sebelumnya, dalam acara Hari Kesehatan Nasional ke-58 di Walantaka, Kota Serang, Banten, Kamis (20/10/2022), Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan terdapat 99 balita meninggal, dengan hasil pemeriksaan medis ditemukan adanya kandungan zat kimia berbahaya yang merusak ginjal. Sejauh ini masih misterius penyebab gagal ginjal pada pasien anak.


"Dari 99 balita itu kita periksa ada kandungan zat kimia berbahaya di dalam tubuhnya. Kita ambil darahnya, kita periksa, kita lihat, ada bahan bahan kimia berbahaya yang merusak ginjal," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin.


Menurut Menkes Budi, pihaknya telah mendatangi rumah keluarga balita yang meninggal, dan meminta obat-obatan yang diminum. Dari situ diketahui bahwa obat-obat yang diminum juga mengandung bahan-bahan kimia berbahaya. Kementerian Kesehatan berkoordinasi dengan pihak Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) untuk mengetahui secara pasti obat-obat penyebar horor itu. ***