EmitenNews.com - Pandai memanfaatkan peluang menjadi salah satu kunci penting bagi keberhasilan suatu usaha. Hal ini juga yang dilakukan oleh Nur Fitra, seorang ibu rumah tangga asal Sumenep dalam mengembangkan usahanya sejak 2014. Dengan memanfaatkan KUR dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) Warung Soeka yang didirikannya sukses mengembangkan usaha jadi bakery favorit di Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Berbekal passion dalam bidang kuliner, Fitra memiliki ide untuk berjualan roti yang awalnya menggunakan sistem pre order, atau dibuat berdasarkan pesanan saja. Lambat laun, roti buatan Fitra menarik banyak peminat yang kemudian menjadi peluang baginya membangun usaha bakery sendiri.

Dalam rilis yang diterima Selasa (13/8/2024), Fitra bercerita bahwa kecintaannya terhadap dunia kuliner sudah dimulai sejak ia belum menikah. Awalnya, ia sempat memiliki usaha catering di Pulau Sapeken yang merupakan tanah kelahirannya. Begitu menikah dan pindah ke Sumenep, ia kemudian mencoba peluang berjualan roti yang awalnya hanya untuk dijual di kantor sang suami. 

“Di tahun 2014, saya coba-coba bikin roti untuk dijual di skala kecil, dibawa ke kantor suami. Ternyata responsnya bagus, peminatnya banyak, jadi saya mulai tertarik untuk terjun lebih dalam lagi ke dunia bakery,” katanya mengenang masa awal merintis usaha. 

Jadi, sejak itu Nur Fitra belajar lagi teknik membuat roti. Pasalnya, kalau bakery modalnya besar karena alat-alatnya banyak. Awalnya, ia memakai oven tangkring, terus ngaduknya pake hand mixer, kadang juga manual pakai tenaga otot. Ternyata peminatnya semakin banyak karena banyak yang repeat order juga.

Warung Soeka menjadi nama yang dipilih untuk usaha roti tersebut. Nama ini sebenarnya diambil dari usaha katering yang sempat ia jalani sebelum menikah. Harapannya, produk yang dijual tidak hanya sebatas roti, tapi juga aneka makanan lainnya. 

“Dulu waktu memulai usaha, kan lagi booming Roti Boy. Nah saya buat itu kebetulan banyak yang suka. Tapi kalau di Warung Soeka kita kasih nama Roti Bin. Produk ini juga yang bikin nama Warung Soeka besar dan dikenal banyak orang, bahkan sampai sekarang masih tetap jadi produk favorit,” ungkap Fitra. 

Kini, Warung Soeka semakin mendapatkan tempat di hati masyarakat Sumenep. Hal ini terbukti dari jumlah orderan Fitra yang semakin bertambah hingga ratusan pieces setiap harinya. Sempat kewalahan sendiri karena alat-alat yang kurang memadai, Fitra pun berpikir untuk mengajukan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI.

Awalnya, tahun 2018, Nur Fitra mendapat orderan sebanyak 250 pcs. Saat itu, ia masih pakai hand mixer yang rentang waktu pengerjaannya lebih lama. Saat itu ada customer yang kasih saran untuk ambil KUR di BRI untuk modal usaha pembelian alat. Saat itu belum terpikir mengambil pinjaman, tapi lama-lama order itu semakin banyak dan ia mulai  kewalahan. 

“Jadi, saya coba beranikan diri untuk mengajukan, Alhamdulillah prosesnya cepat saya juga tidak menyangka,” cerita Fitra.

Nominal pinjaman yang diterima pertama kali itu Rp10 juta, lalu naik Rp25 juta, Rp50 juta, sekarang mencapai Rp100 juta. “Nominalnya semakin bertambah dan prosesnya juga lebih cepat, mungkin karena track record saya yang baik jadi prosesnya lebih cepat untuk ACC.” 

Pinjaman ini dimanfaatkan Fitra untuk menambah alat-alat produksi. Seiring dengan skala ordernya yang semakin besar, tentunya Warung Soeka membutuhkan alat yang lebih mumpuni agar bisa mengerjakan pesanan dengan lebih cepat. Selain itu, dari bantuan pendanaan ini juga Fitra bisa membuka outlet sendiri di rumah, serta membangun dapur khusus produksi yang memang diperlukan untuk menampung alat-alat yang semakin banyak. 

Selain mendapatkan pendanaan, Fitra juga mengungkapkan kalau BRI memberikan fasilitas berupa pelatihan dan seminar untuk mengembangkan bisnis. 

“Saya juga beberapa kali pernah ikut pelatihan seperti pelatihan halal, lalu seminar untuk penjualan online kita juga sempat dapat. Nasabah ini juga benar-benar diberi pengarahan untuk mengembangkan usahanya. Menurut saya, ini ilmu yang sangat berharga,” ungkapnya. 

Fitra pun berharap agar kerja sama dengan BRI tetap terjalin hingga di masa mendatang, karena BRI banyak memberikan peluang kepada UMKM untuk mengembangkan usaha. 

“Harapan saya untuk BRI, tetap pelihara UMKM karena UMKM ini dasar perekonomian negara. Mohon tetap kawal dan bimbing UMKM yang ada di Sumenep ini khususnya agar semakin berkembang,” ungkapnya. 

Dalam kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro Supari mengungkapkan mayoritas KUR BRI disalurkan kepada sektor produksi, dengan proporsi mencapai 55%. BRI pun optimistis dapat memenuhi penyaluran KUR untuk tahun ini senilai Rp165 triliun pada September 2024. Hal tersebut dapat tercapai dengan adanya percepatan graduasi atau upaya untuk membuat nasabah eksisting naik kelas.