EmitenNews.com - Kita kehilangan tokoh besar. Mantan Menteri Pertambangan dan Energi Kuntoro Mangkusubroto meninggal dunia, dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, Minggu (17/12/2023) siang. Menteri ESDM 2014-2016, Sudirman Said mengungkapkan, Indonesia kehilangan tokoh besar yang memberikan keteladanan.


Kepada pers, Sudirman Said yang menghadiri pemakaman mengatakan, Kuntoro Mangkusubroto tak hanya sebagai mantan menteri pertambangan di Tanah Air. Baginya, sosok Kepala Badan Pelaksana Rekonstruksi dan Rehabilitasi (BRR) Aceh-Nias 2004-2009 itu, adalah guru yang telah mengajarinya banyak hal. Mulai dari etika, idealisme, hingga perjuangan.


"Pak Kuntoro bukan hanya sama-sama mantan Menteri ESDM, tapi beliau adalah guru saya yang mengajari etika. Mengajari governance. Mengajari idealisme dan perjuangan," kata Sudirman Said.


Sudirman Said cukup dekat dengan Kuntoro Mangkusubroto. Kedekatan mereka makin intens setelah tragedi tsunami yang melanda Aceh dan Nias. Sudirman mendampingi pria kelahiran 14 Maret 1947 itu, yang menjadi Kepala Badan Pelaksana Rekonstruksi dan Rehabilitasi (BRR) Aceh-Nias, yang berkantor pusat di Banda Aceh. Sebagai deputi, ia menemani almarhum menjalankan rekonstraksi, dan rehabilitasi wilayah terdampak.


"Saya banyak belajar luar biasa saat di Aceh. Beliau kepala BRR dan saya deputinya. Dalam setiap langkah dan karier beliau selalu menjaga public etic. Hari ini, suasana simbolik karena seorang yang terus berjuang untuk idealisme untuk menjaga etika telah berpulang. Bangsa ini kehilangan satu teladan, kehilangan besar," ujar Sudirman Said.


BRR adalah sebuah pekerjaan monumental dan kolosal pascaterjadinya tsunami di Aceh-Nias pada 2004. Dalam kenangan Sudirman, BRR yang bertugas memulihkan rekonstruksi yang tingkat kerusakannya parah, lalu keterbatasan resources dan suasana konflik di Aceh, mengaku terbantu dengan tauladan kepemimpinan Kuntoro Mangkusubroto.


"Kepemimpinan Pak Kuntoro sangat efektif, meyakinkan bahwa semua rencana-rencana terpenuhi, terlaksana dengan baik. Kuncinya karena beliau mengedepankan leadership yang kuat didasari nilai-nilai," lanjutnya.


Sudirman Said mengenang pernyataan Kuntoro yang terus diingatnya. Saat pertama kali datang di Aceh, kata Sudirman, Kuntoro mengatakan yang mengirim tsunami sampai daerah ini rusak parah adalah tangan Tuhan. Karena itu yang bisa membetulkan ya, tangan Tuhan pula.


"Dan orang-orang yang ada di sini adalah mereka yang dikirim Tuhan. Karena itu jangan berkhianat. Jangan pernah menyakiti rakyat, apalagi berpikir korupsi," tutur Sudirman Said menirukan pernyataan Kuntoro Mangkusubroto saat memimpin BRR.


Kuntoro Mangkusubroto tutup usia pada Minggu dini hari, dan siangnya, dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta Selatan.


Kepergiannya tentu merupakan kehilangan besar, seperti yang antara lain dikemukakan Sudirman Said itu. Kuntoro tak asing di dunia pemerintahan. Sejumlah jabatan prestisius pernah diembannya. Direktur Utama PLN, Menteri Pertambangan Kabinet Pembangunan VII pada 1998-1999, Menteri Pertambangan Kabinet Reformasi.


Yang fenomenal, saat ditunjuk Presiden mengepalai Badan Pelaksana-Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh-Nias pada 2005, pasca tsunami Aceh 2004. ***