EmitenNews.com - Astra International (ASII) per 31 Maret 2024 membukukan laba bersih Rp7,46 triliun. Susut 14 persen dari episode sama tahun lalu Rp8,71 triliun. Dengan hasil itu, laba per saham dasar dan dilusian menjadi Rp184 dari periode sebelumnya Rp215. 

Perosotan laba itu, menyusul pendapatan bersih Rp81,20 triliun, merosot 2,14 persen dari posisi sama tahun lalu Rp82,98 triliun. Beban pokok pendapatan Rp63,62 triliun, mengalami penciutan dari edisi sama tahun lalu Rp65,26 triliun. Laba kotor terakumulasi Rp17,58 triliun, turun tipis dari fase sama tahun lalu Rp17,71 triliun. 

Beban penjualan Rp2,86 triliun, bengkak dari Rp2,85 triliun. Beban umum dan administrasi Rp4,56 triliun, naik dari Rp4,07 triliun. Penghasilan bunga Rp765 miliar, naik dari Rp762 miliar. Biaya keuangan Rp978 miliar, bengkak dari Rp534 miliar. Rugi selisih kurs Rp330 miliar, bengkak dari posisi sama tahun lalu Rp151 miliar.

Penyesuaian nilai wajar investasi pada Goto Group (GOTO), dan Medikaloka (HEAL) tekor Rp665 miliar, bengkak 668 persen dari posisi sama tahun lalu dengan laba Rp117 miliar. Lain-lain minus Rp11 miliar dari laba Rp46 miliar. Penghasilan lain-lain Rp468 miliar, susut dari Rp662 miliar. Bagian atas hasil bersih ventura bersama Rp2,01 triliun, naik dari Rp1,96 triliun. 

Bagian atas hasil bersih entitas asosiasi Rp597 miliar, naik dari Rp514 miliar. Laba sebelum pajak penghasilan Rp12,01 triliun, turun dari Rp14,16 triliun. Beban pajak penghasilan Rp2,25 triliun, susut dari Rp2,57 triliun. Laba periode berjalan Rp9,75 triliun, merosot dari episode sama tahun lalu senilai Rp11,59 triliun. 

Jumlah ekuitas Rp261,58 triliun, menanjak dari akhir tahun lalu sebesar Rp250,41 triliun. Total liabilitas senilai Rp198,44 triliun, bengkak dari posisi akhir 2023 sebesar Rp195,25 triliun. Dan, jumlah aset terkumpul senilai Rp460,02 triliun, melonjak dari edisi akhir tahun lalu sebesar Rp445,67 triliun. (*)