EmitenNews.com - PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) resmi berganti nama menjadi PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (Ahi) setelah mendapatkan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 7 Juni 2024.

Keputusan rebranding ini disetujui oleh 79,35% pemegang saham yang mewakili 11,47 miliar saham yang hadir dalam RUPSLB tersebut.

Namun, dua bulan setelah rebranding, nilai kapitalisasi pasar (market capitalization) perusahaan mengalami penurunan signifikan. Market cap ACES tercatat turun Rp 1,97 triliun atau 13,77%, dari Rp 14,32 triliun sebelum rebranding menjadi Rp 12,34 triliun per 19 Agustus 2024.

Selain perubahan nama, rebranding ini juga disertai dengan perubahan identitas dan logo perusahaan yang baru, yang akan diterapkan secara penuh hingga 31 Desember 2024. Saat ini, Ahi mengoperasikan 233 toko di 61 kota yang tersebar di 27 provinsi dengan total luas area 538.000 meter persegi. Perusahaan berencana untuk menambah 10-15 gerai baru setiap tahunnya untuk memperluas jaringan bisnisnya.

Laporan Keuangan Semester I 2024 menunjukkan peningkatan dalam beberapa aspek keuangan perusahaan. Total aset perusahaan naik 5,12% menjadi Rp 8,15 triliun dari Rp 7,75 triliun per Desember 2023. Sementara itu, total ekuitas melonjak 39,27% menjadi Rp 2,18 triliun dari Rp 1,56 triliun di akhir tahun 2023. Dari sisi penjualan, Ahi mencatat pertumbuhan 13,95% menjadi Rp 4,05 triliun dibandingkan Rp 3,56 triliun pada semester I 2023, dengan laba bersih yang meningkat 20,94% menjadi Rp 365,76 miliar dari Rp 302,42 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Meski demikian, performa saham Ahi menunjukkan penurunan yang cukup signifikan. Harga saham Ahi pada penutupan perdagangan 19 Agustus 2024 berada di level Rp 720 per lembar, turun 13,77% dari harga penutupan pada 7 Juni 2024 di level Rp 835 per lembar. Harga saham tersebut hampir mendekati level penutupan pada 18 Agustus 2023 di Rp 710 per lembar.

Perubahan ini menandai era baru bagi PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk dalam mengarungi pasar ritel di Indonesia, meski harus dihadapkan dengan tantangan penurunan nilai pasar di tengah proses rebranding ini.