EmitenNews.com - Perdagangan indeks harga saham gabungan (IHSG) kemarin cukup bervariasi. Indeks mengalami koreksi 1,13 persen menjadi 6.533,93. Pelemahan indeks terseret bursa Asia, dan pernyataan CEO Moderna Stephane Bancel.
Nah, pada perdagangan hari ini, para investor melihat ada sentiment dari Amerika Serikat (AS) setelah pernyataan Powell masih akan mempertimbangkan percepatan kenaikan suku bunga. Pengurangan pembelian obligasi itu, kemungkinan mengarah pada prospek kenaikan suku bunga lebih cepat. Itu akan mengakibatkan capital outflow di Indonesia sudah terjadi beberapa hari terakhir.
Di mana, investor mencatat net sell. Satu minggu terakhir, investor asing net sell Rp1,8 triliun. Sektor mengalami koreksi antara lain sektor industrials tekor 2,22 persen, teknologi anjlok 1,91 persen, dan consumer non cyclical menukik 1,33 persen. Investor asing membukukan net sell di pasar reguler Rp783 miliar, dengan saham paling banyak di distribusi BMRI, ASII, SMGR, dan BBCA.
Indeks secara teknikal untuk jangka pendek kemungkinan akan membentuk trend sidewaysnya, masih memiliki volatilitas tinggi, dan memiliki trading range lebih lebar. Itu karena gejolak inflasi, Covid-19 dunia, dan dalam negeri. sentimen window dressing, dan PPKM akhir tahun. Indeks kemarin sempat menembus resistance MA 5 pada level 6.617, namun ditutup melemah, dan masih tertahan pada MA 5.
Kondisi itu, menunjukkan masih ada kesempatan koreksi wajar beberapa hari ke depan. Maklum, karena terjadi tekanan jual khususnya investor asing akan menghadapi kenaikan suku bunga, dan indikator Stochastik masih belum menunjukkan reversal kuat, namun sudah mendekati area oversold. Hari ini, indeks akan bergerak bearish pada rentang support 6.480, dan resisten 6.620.
Sejumlah saham laik beli secara teknikal yaitu SAMF, MDKA, MLPL, TBIG, CPIN, ARTO, dan BNBA. Pagi ini, bursa regional Asia sudah dibuka mengaut, terutama indeks Nikkei Jepang surplus 0,16 persen. Namun, saat ini sempat diperdagangkan di zona merah, dan indeks Kospi Korea Selatan dibuka menguat 0,73 persen. Penguatan bursa utama Asia menyusul pengumuman manufacturing PMI China mengalami penguatan, dan menuai hasil lebih besar dari konsensus. (*)
Related News
Transaksi Aset Kripto di Indonesia Hingga Oktober Tembus Rp475 Triliun
Parah! 97.000 Anggota TNI/Polri dan 80.000 Anak U-10 Main Judi Online
RI Kurang Kapal Penangkap Ikan, Prabowo Dorong PTDI Gandeng Embraier
Tekanan Jual Reda, IHSG Potensial ReboundĀ
Target Pungutan Ekspor Sawit Diturunkan, ini Rekomendasi Analis
Saham Telekomunikasi Jadi Unggulan Hari ini, Coba yang Berikut