EmitenNews.com - Lippo Cikarang (LPCK) per 31 Maret 2024 meraup laba bersih Rp59,64 miliar. Melangit 919 persen dari episode sama tahun lalu minus Rp7,28 miliar. Nah, dengan hasil itu, laba per saham dasar menjadi Rp22 dari edisi sama sebelumnya defisit Rp3. 

Total pendapatan Rp435 miliar, melesat 175 persen dari edisi sama tahun lalu Rp157,76 miliar. Itu didukung peningkatan serah terima rumah tapak, dan rumah toko kepada konsumen. Lalu, pendapatan lahan industri lebih tinggi. Pendapatan utama dari serah terima hunian rumah tapak, unit komersial atau ruko, lahan industri, dan pendapatan non-properti dari pengelolaan kota Lippo Cikarang. 

Proyek perumahan diserahterimakan termasuk Waterfront Estates @Uptown, sebanyak 230 unit dan ruko The Hive @Uptown. Beban pajak final Rp9,81 miliar, bengkak dari Rp2,34 miliar. Pendapatan bersih Rp424,65 miliar, melejit dari posisi sama tahun senilai Rp155,42 miliar. Beban pokok pendapatan Rp266,81 miliar, bengkak dari Rp78,40 miliar. 

Laba kotor Rp157,84 miliar, melambung 104 persen dari edisi sama tahun lalu Rp77,01 miliar. Margin laba kotor dapat dipertahankan pada level sehat 39 persen. EBITDA perseroan dapat tetap dipertahankan positif sebesar Rp103 miliar atau 24 persen dari pendapatan. Beban usaha Rp68,56 miliar, naik dari Rp59,80 miliar. Penghasilan lainnya Rp24,79 miliar, melesat dari Rp5,54 miliar. 

Beban lainnya Rp7,06 miliar, bengkak dari Rp5,13 miliar. Laba usaha Rp107,01 miliar, meroket dari Rp17,62 miliar. Beban keuangan bersih Rp39,51 miliar, bengkak dari Rp16,58 miliar. Bagian laba bersih entitas asosiasi Rp1,13 miliar meroket dari Rp963 juta. Laba sebelum pajak Rp68,63 miliar, melambung dari posisi sama tahun lalu Rp1,99 miliar. 

Beban pajak Rp8,98 miliar, susut dari Rp9,28 miliar. Perseroan mencatat nilai pra-penjualan Rp325 miliar atau mencapai 23 persen dari target untuk tahun 2024 sebesar Rp1,43 triliun. Itu didorong permintaan kuat proyek-proyek residensial, terutama produk hunian rumah tapak 77 persen, dan ruko 15 persen. 

Produk utama hunian rumah tapak yaitu klaster XYZ Livin, Cendana Spark, Cendana Spark-North, dan Waterfront Estates @Uptown. Selama Kuartal I-2024, Perseroan telah berhasil menjual sebanyak 441 unit dari proyek-proyek perumahan, lahan industri, dan komersial. 

Jumlah ekuitas Rp6,84 triliun, naik tipis dari akhir 2023 senilai Rp6,79 triliun. Total liabilitas Rp2,77 triliun, susut dari akhir tahun lalu Rp2,89 triliun. Jumlah aset Rp9,61 triliun, mengalami koreksi dari akhir tahun sebelumnya Rp9,68 triliun. Manajemen Lippo Cikarang optimistis masih banyak peluang pertumbuhan industri properti. 

Itu karena permintaan perumahan terjangkau meningkat, perseroan memperkenalkan produk XYZ Livin cocok untuk generasi muda. ”Kami akan terus memperkenalkan produk-produk baru untuk memenuhi permintaan market. Kami berkomitmen melanjutkan pembangunan agar dapat melakukan serah terima tepat waktu kepada para konsumen,” tegas Presiden Direktur Lippo Cikarang Ketut Budi Wijaya. (*)