EmitenNews.com - Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) per 31 Maret 2025, mengemas laba bersih Rp51,17 miliar alias tumbuh 33,3 persen dari edisi sama tahun lalu. Itu menyusul koreksi penjualan wholesales 5,1 persen berdasar data Gaikindo dengan total 70.892 unit.

Itu sejalan roadmap perseroan 2025 yaitu melakukan integrasi layanan melalui konektivitas, dan tidak lepas dari upaya menjalankan bisnis berkelanjutan. Perseroan senantiasa memperhatikan aspek pemberdayaan lingkungan sebagai bentuk apresiasi kepada seluruh masyarakat sekitar lingkungan kerja melalui berbagai program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

Pendapatan tercatat Rp203,27 miliar, melejit 15,73 persen dari periode sama tahun lalu Rp175,64 miliar. Capaian itu, ditopang peningkatan pendapatan per segmen paling besar yaitu CBU naik 14,78 persen dibanding periode sama tahun lalu dimana proporsi internasional 18,3 persen, dan domestik 3,6 persen.

Secara keseluruhan kontribusi pendapatan per layanan terbagi menjadi internasional 80 persen, dan domestik 20 persen. Di mana, sebaran pendapatan per cargo 75 persen CBU, 10 persen Truck/Bus, 8 persen Alat Berat, 5 persen General Cargo/Spareparts, dan 1 persen kargo lainnya. Secara spesifik pada jenis cargo CBU, perseroan membukukan kinerja positif.

Itu melalui optimalisasi kinerja operasi dengan implementasi sistem PTOS-C pada Terminal Internasional dan Terminal Domestik di Branch Jakarta, implementasi sistem keuangan (PRAYA), dan implementasi perubahan pola bisnis baru bidang komersial secara penuh sehingga turut mendorong optimalisasi pendapatan. 

Berbagai strategi bisnis telah diterapkan juga membuahkan hasil membanggakan seperti layanan PDC (Pre Delivery Centre), Port Stock, dan VPC (Vehicle Processing Centre). Tergambar pada kinerja keuangan mengalami pertumbuhan, perseroan menyadari kondisi itu, tidak lepas dari komitmen berkelanjutan dengan melibatkan masyarakat sehingga terbina iklim harmonis, dan kondusif. 

Dengan mengedepankan prinsip ESG untuk mencapai bisnis berkelanjutan, perseroan berkomitmen menjalankan inisiatif dalam mewujudkan nilai Sustainable Development Goals (SDGs) pada aspek lingkungan, dan pengembangan UMK yaitu SDG 6 (air bersih dan sanitasi layak), SDG 8 (pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi), dan SDG 11 (kota dan permukiman berkelanjutan). 

Pada triwulan satu 2025, perseroan telah menyalurkan berbagai program TJSL pada berbagai kesempatan. Dirangkai dalam beberapa momentum penting nasional seperti pemberian bantuan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) bagi masing-masing RT termasuk dalam RW 8, 9 dan 10 Kelurahan Kalibaru pada bulan K3 Nasional.

Pemberian bantuan sembako, dan santunan anak yatim pada momen perayaan Hari Raya Idul Fitri 1446 H, dan dukungan pemberdayaan program kerja Sekretariat RW sebagai perwujudan sinergi, dan kolaborasi positif dapat memberi kebermanfaatan secara berkelanjutan. Itu menjadi semangat, dan motivasi bagi perseroan untuk konsisten memberi dampak positif, dan berkelanjutan bagi lingkungan sekitar.

Aset tercatat Rp1,89 triliun, naik 3,11 persen dari akhir 2024 senilai Rp1,84 triliun. Pendapatan sektor lain juga tidak kalah produktif baik dari rupa-rupa usaha maupun pengusahaan lahan, bangunan, air, dan listrik turut berkontribusi maksimal untuk perusahaan. ”Peningkatan nilai ekspor Indonesia secara keseluruhan 6,93 persen, dan impor 5,34 persen menurut data Badan Pusat Status (BPS) untuk periode kuartal I-2025 juga menjadi salah satu indikator peningkatan kinerja keuangan perseroan,” tutur Sugeng Mulyadi, Direktur Utama IPCC. 

Lompatan laba salah satu faktor didukung penerapan efisiensi setiap penggunaan anggaran, berorientasi pada pendapatan langsung tanpa mengorbankan aspek kesehatan, dan keselamatan pada kegiatan operasional. Itu menjadi bukti pengelolaan efisien segala lini dengan peningkatan digitalisasi, dan trannformasi pada akhirnya akan memberi manfaat maksimal. 

Sedang dari sisi EPS juga meningkat menjadi Rp28,14 dari periode sama tahun lalu Rp21,11. Menghadapi tantangan, dan mengharap kondisi bisnis otomotif meningkat pada April 2025 hingga Desember 2025, perseroan fokus pada pengembangan strategi bisnis berkelanjutan, dan terus berupaya memperluas pengelolaan terminal kendaraan Indonesia bagian tengah, dan timur.

Di antaranya Terminal Surabaya, dan Lembar (Lombok) diharap menciptakan konektivitas antar terminal yang pada akhirnya menurunkan biaya logistik dengan proses efisien, dan terintegrasi. Pada sisa sembilan bulan tahun ini, didukung berbagai brand kendaraan electrik masuk Indonesia, sedang dibangun basis industri kendaraan, dan ekosistem EV (Electric Vehicle), diharap mampu menyumbang lebih dari 70 ribu unit. 

Kondisi tersebut, tentu menjadi angin segar bagi para investor. ”Di mana, terdapat kepastian proyeksi kinerja perseroan ke depan. Di mana, dalam periode triwulan satu kinerja saham perseroan terus meningkat sebesar 7,74 persen dari harga pembuka awal tahun,” pungkas Sugeng. (*)