EmitenNews.com - PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) kuartal III-2021 mencatat aset secara konsolidasian Rp1.619,7 triliun atau tumbuh 11,87 persen. Laba bersih secara konsolidasian tercatat melesat 34,7 persen menjadi Rp19,07 triliun.


Laba konsolidasian itu, termasuk akomodir laba rugi BRI Agroniaga (AGRO), saat ini sudah menjadi Bank Raya. ”Kalau laba BRI tidak dikonsolidasikan Rp20,4 triliun, laba BRI saja lebih tinggi dari konsolidasi,” tutur Direktur Utama BRI Sunarso, Rabu (27/10).


Kemudian net interest income (NII) tercatat Rp72,43 triliun tumbuh 26,88 persen. Net interest margin (NIM) 6,86 persen. Lalu, loan to deposit ratio (LDR) tercatat 83,27 persen, dan capital adequacy ratio (CAR) 24,54 persen.


Penyaluran kredit tercatat Rp1.026 triliun atau tumbuh 9,74 persen lebih tinggi dari pertumbuhan kredit industri perbankan nasional hanya 2,21 persen. ”Kredit perbankan tumbuh 2,21 persen, dan BRI mampu membukukan 9,74 persen,” imbuh Sunarso.


Sektor menopang penyaluran kredit BRI yaitu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) tercatat tumbuh 12,5 persen menjadi Rp848,6 triliun. Non performing loan (NPL) BRI secara gross tercatat 3,29 persen atau naik dibanding periode sama tahun lalu 3,02 persen. Kemudian NPL net 0,86 persen dari sebelumnya 0,78 persen. Dana pihak ketiga (DPK) BRI tercatat naik 1,27 persen menjadi Rp1.135,3 triliun dibanding tahun sebelumnya. (*)