“Kenaikan CASA yang cukup tinggi tersebut membuat kontribusi dana murah mengalami kenaikan menjadi 45,9 persen dari total DPK BBTN pada kuartal III/2022,” jelasnya.

 

Haru menegaskan, kenaikan dana murah  berhasil menekan biaya dana atau cost of fund pada akhir September 2022 menjadi 2,36 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 3,28 persen.

 

“Hasilnya aset BBTN meningkat sebesar 5,77 persen menjadi Rp389,29 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp368,05 triliun.” pungkas dia.