EmitenNews.com - Melonjak lagi tambahan baru penderita infeksi virus Corona (Covid-19) di Tanah Air. Rabu (2/2/2022), jumlah pasien Covid-19 di Indonesia bertambah 17.895 orang. Bandingkan dengan Selasa (1/2/2022), yang bertambah hanya 16.021 penderita. Waspadalah, karena pandemi Covid-19 belum benar-benar melandai. Mari tegakkan protokol kesehatan.


Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengumumkan data terbaru pandemi Covid-19 itu, sesuai informasi yang dirangkum dalam 24 jam terakhir, mulai Selasa (1/2//2022) siang hingga Rabu pukul 12.00 WIB. Masyarakat bisa mengakses data tersebut melalui laman https://covid19.go.id/, atau situs resmi Kementerian Kesehatan, kemkes.go.id, yang setiap sore diperbarui.


Dengan tambahan sebanyak 17.895 penderita infeksi virus Corona penyebab coronavirus disease 2019 atau Covid-19 itu, sehingga, hari ini total ada 4.387.286 kasus positif di Tanah Air.


Jumlah itu terhitung sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan adanya penderita infeksi virus yang awalnya dikabarkan berasal dari Wuhan, Hubei, China itu, di Indonesia, Senin (2/3/2020). Kasus perdana ini, menimpa pasangan ibu dan anak perempuannya, warga Kota Depok, Jawa Barat.


Sejak kasus pertama tersebut, jumlah penderita infeksi virus SARS-CoV-2 di Tanah Air terus bertambah, sampai hari ini. Pandemi Covid-19 kini sudah menjadi momok menakutkan, seperti yang juga terjadi di berbagai belahan dunia lainnya.


Satgas Penanganan Covid-19 juga mengumumkan jumlah pasien infeksi virus Corona yang sembuh hari ini, bertambah 5.110 orang. Dengan begitu total pasien sembuh ada 4.148.804 orang.


Sayangnya, pasien Covid-19 yang meninggal dunia juga bertambah. Satgas mendata, sepanjang 1 - 2 Februari 2022 itu, pasien yang meninggal karena Covid-19 bertambah 25 orang. Dengan begitu total ada 144.373 pasien Covid-19 yang tutup usia di Tanah Air, sampai hari ini.


Dari perkembangan yang ada jelas menunjukkan pandemi Covid-19 di Tanah Air belum benar-benar melandai, sehingga harus senantiasa diwaspadai. Pemerintah meminta masyarakat, secara kolektif memiliki tanggung jawab tinggi untuk mematuhi protokol kesehatan. Karena untuk menekan wabah Corona, dimulai dari menekan angka penularan.


Pemerintah menekankan pentingnya perilaku 5M –memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas. Berdasarkan penelitian, rajin mencuci tangan bisa menurunkan risiko penularan virus, termasuk virus Corona sebesar 35 persen.


Sementara itu, jika rajin memakai masker kain, bisa mengurangi risiko penularan virus Corona hingga 45 persen. Kalau menggunakan masker medis, risiko penularan berkurang hingga 75 persen.


Jadi, mari terus menegakkan protokol kesehatan secara ketat. Ini penting, untuk memutus mata rantai pandemi Covid-19, yang telah melanda negeri kita sejak Senin, 2 Maret 2020, saat kasus perdana diumumkan Presiden Jokowi.


Setelah itu kita berharap virus SARS-CoV-2 ini, enyah dari Tanah Air. Dengan begitu kita semua bisa kembali hidup normal seperti ketika pandemi Covid-19 belum melanda Negeri tercinta ini. ***