Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan antara lain dengan memonitor profil jatuh tempo pinjaman dan sumber pendanaan, menjaga saldo kecukupan kas dan surat berharga dan kesiapan untuk menjaga posisi pasar. Grup mempertahankan kemampuannya untuk melakukan pembiayaan atas pinjaman yang dimiliki dengan cara mencari berbagai sumber fasilitas pembiayaan yang mengikat dari pemberi pinjaman yang andal. Grup mempunyai eksposur risiko likuiditas dengan adanya pendanaan obligasi dan pinjaman modal untuk pengembangan proyeknya. Tanggal jatuh tempo kontraktual dari liabilitas keuangan seperti utang usaha, biaya masih harus dibayar, utang lainlain dan pinjaman bank jangka pendek adalah kurang dari satu tahun, kecuali untuk liabilitas keuangan seperti utang obligasi dan pinjaman investasi. Jumlah yang disajikan dalam tabel adalah arus kas yang tidak didiskonto.

 

Selain itu, seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat pada instrumen safe heaven, yaitu emas, membuat ANTM lebih fokus untuk mengembangkan cakupan pasar dalam negeri. ANTM menargetkan produksi emas tahun 2023 sebesar 1.167 kg atau meroket 28% dari target produksi tahun sebelumnya. Sementara penjualan emas pada tahun 2023 ditargetkan naik mencapai 11% dari tahun sebelumnya.

 

Kinerja keuangan ANTM mengalami peningkatkan pada kuartal I-2023 dibuktikan dengan laba bersih ANTM pada 1Q23 yang sebesar Rp1,62 triliun atau naik 10% dibandingkan dengan 1Q22 yang sebesar Rp1,47 triliun. Sejalan dengan laba bersih yang meningkat, penjualan ANTM 1Q23 membukukan kenaikan sebesar 18,94% (yoy) menjadi Rp11,59 triliun jika dibandingkan dengan 1Q22 yang sebesar Rp9,75 triliun. Sehingga membuat laba kotor 1Q23 ANTM juga meningkat 16,43% (yoy) menjadi Rp2,85 triliun jika dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp2,45 triliun. Capaian ANTM pada kuartal I-2023 tersebut dinilai cukup tinggi, namun karena pada kuartal II-2023 terlihat adanya penurunan harga komoditas. Sehingga kinerja tahun 2023 dinilai cukup konservatif karena target pendapatan dan laba ANTM diproyeksi tidak terlalu jauh dari yang dicapai pada tahun 2022.

 

Hendra Wardana dan Sherly dalam risetnya yang diterima Emitennews.com menyebutkan, tidak hanya valuasi, apabila dilihat dari sisi teknikal pun terpantau menarik, dalam major trend-nya, ANTM masih mengalami uptrend. Namun apabila dilihat dari secondary trend-nya, ANTM mengalami downtrend. 

 

Dilihat dari minor trendnya, saat ini ANTM diperdagangkan pada rentang harga 1985 – 2000 dan berhasil membuat lower high pada level 1970 dari sebelumnya 1955, sehingga mengindikasikan bahwa ANTM kembali memiliki kekuatan untuk naik. 

 

Kenaikan ini juga didorong oleh pola dari ANTM yang membentuk Ascending Triangle dimana titik-titik supportnya cenderung membentuk trend kenaikan yang mengindikasikan kelanjutnya dari trend bullish. Bagi investor yang ingin berinvestasi, maka bisa menunggu harga konfirmasi terlebih dahulu atau Buy on Breakout di level 2050 – 2075 dengan target price pada level 2270 dan stop loss 1895. 


Apabila menghitung valuasi saham ANTM dengan metode Discounted Cash Flow (DCF), dengan asumsi required rate of return 10% growth 6%, maka diperoleh harga wajar saham ANTM setara dengan Rp2.270/lembar saham. Jika pada perdagangan Senin (14/08/2023), harga saham ANTM ditutup di Rp 2.000/lembar saham maka potensial upside-nya mengacu pada perhitungan Stocknow.id mencapai 13,50%.