EmitenNews.com - PT Panasia Indo Resources (HDTX) mendapat opini wajar dengan pengecualian (WDP) dari akuntan publik. WDP itu menyetempel laporangan keuangan perseroan edisi 2021. Opini auditor itu, didasari sejumlah pertimbangan.
Laporan keuangan periode 2021 sebagai basis data mengungkap fakta, Panasia mencatat utang lain-lain Rp36,94 miliar, utang bank jangka pendek Rp105,59 miliar, dan rugi bersih Rp41,97 miliar. Efeknya, sepanjang tahun lalu perseroan mencatat defisit Rp1,94 triliun.
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasar asumsi kelangsungan usaha perseroan. Berpijak pada asumsi kelangsungan usaha itu, auditor tidak mendapatkan bukti audit yang memadai untuk seluruh dokumen mengenai rencana manajemen, dan prospek bisnis grup untuk masa mendatang.
Oleh karena itu, auditor tidak dapat menentukan apakah rencana manajemen grup dapat mendukung kewajaran asumsi kalau grup menggunakan basis kelangsungan usaha, dan mampu membayar kewajiban saat jatuh tempo di masa mendatang.
”Mengenai going concern, perusahaan menjalankan divisi garment, menyewakan tanah, dan bangunan, menerima maklun produksi benang spun, dan polyester stapel fiber, menjual sebagian aset, terutama yang tidak produktif untuk modal kerja, dan bisnis baru,” tulis Astiya, Corporate Secretary Panasia Indo Resources. (*)
Related News
WINS Umumkan Bagi Dividen Interim, Sahamnya Melonjak! Cek Jadwalnya
KB Bank Gaet Wirausaha Muda Lewat GenKBiz dan Star Festival Batam 2025
Susut 17 Persen, Laba SHIP Sisa USD13,12 Juta
INTP Genjot Porsi RDF 42 Persen, Simak Alasannya
Melejit 122 Persen, IRRA Kuartal III 2025 Raup Laba Rp45 Miliar
Harga Koreksi, Komisaris HEAL Gulung Jutaan Lembar





