EmitenNews.com - PT Panasia Indo Resources (HDTX) mendapat opini wajar dengan pengecualian (WDP) dari akuntan publik. WDP itu menyetempel laporangan keuangan perseroan edisi 2021. Opini auditor itu, didasari sejumlah pertimbangan.
Laporan keuangan periode 2021 sebagai basis data mengungkap fakta, Panasia mencatat utang lain-lain Rp36,94 miliar, utang bank jangka pendek Rp105,59 miliar, dan rugi bersih Rp41,97 miliar. Efeknya, sepanjang tahun lalu perseroan mencatat defisit Rp1,94 triliun.
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasar asumsi kelangsungan usaha perseroan. Berpijak pada asumsi kelangsungan usaha itu, auditor tidak mendapatkan bukti audit yang memadai untuk seluruh dokumen mengenai rencana manajemen, dan prospek bisnis grup untuk masa mendatang.
Oleh karena itu, auditor tidak dapat menentukan apakah rencana manajemen grup dapat mendukung kewajaran asumsi kalau grup menggunakan basis kelangsungan usaha, dan mampu membayar kewajiban saat jatuh tempo di masa mendatang.
”Mengenai going concern, perusahaan menjalankan divisi garment, menyewakan tanah, dan bangunan, menerima maklun produksi benang spun, dan polyester stapel fiber, menjual sebagian aset, terutama yang tidak produktif untuk modal kerja, dan bisnis baru,” tulis Astiya, Corporate Secretary Panasia Indo Resources. (*)
Related News
RUPSLB Mitra Tirta Buwana (SOUL) Pertahankan Dirut Ardianto Wibowo
Timah (TINS) Paparkan Kinerja Kuartal III 2024, Ini Detailnya
RMK Energy (RMKE) Tingkatkan Volume Jasa dan Penjualan Batu Bara
Golden Eagle (SMMT) Targetkan Penjualan Rp561,3M Tahun Ini
BEI Buka Gembok Saham KLIN Setelah Tiga Pekan Kena Suspensi
Entitas Lautan Luas (LTLS) Raih Fasilitasi Pembiayaan Rp40M