EmitenNews.com - Mengakhiri tahun 2021, indeks saham Asia sore ini Kamis (29/12) ditutup datar (flat).
Indeks MSCI Asia Pacific ex-Japan turun 0.04% sehingga sepanjang tahun 2021 (Year-To-Date) terpangkas 7.4%.
Tidak jauh berbeda dengan indeks saham Asia lainnya, IHSG ditutup melemah tipis -19.19 poin atau -0.29% ke level 6.581.
"Memasuki tahun 2022, pikiran investor dipenuhi oleh berbagai hal, khususnya mengenai implikasi dari varian Omicron yang penyebarannya sangat cepat, penarikan paket stimulus ekonomi serta lonjakan inflasi yang dipicu oleh gangguan pada rantai pasok global," ulas analis Phillip Sekuritas, Dustin Dana Pramitha.
Pertanyaan yang paling penting menurutnya berkaitan dengan apakah imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasuries) akan terus merangkak naik dan berapa besar energi yang tersisa pada trend bullish pasar saham global.
Dengan jumlah kasus penularan virus Covid-19 mencapai rekor tertinggi, banyak negara berusaha membatasi kerusakan ekonomi dengan melonggarkan aturan isolasi dari pada memberlakukan kembali kebijakan Lockdown.
Sentimen positif datang dari Korea Selatan, dimana Industrial Production melonjak 5.1% M/M (+5.9% Y/Y) di bulan November setelah kontraksi 2.9% M/M (+4.5% Y/Y) di bulan Oktober. Sebuah sinyal awal bahwa gangguan pada rantai pasok global mulai mereda.
Investor mengantisipasi rilis data mingguan pasar tenaga kerja AS dimana jumlah orang yang untuk pertama kali mencairkan tunjangan pengangguran (Initial Jobless Claims) minggu lalu diprediksi akan naik tipis menjadi 207,000 dari 205,000 pada minggu sebelumnya.
Di pasar komoditas, harga kontrak berjangka (futures)_minyak mentah kembali menguat sehingga mencatatkan kinerja tahunan yang solid. Dengan minyak mentah jenis Brent mencatatkan kenaikan harga lebih dari 50% di tahun 2021, maka laju inflasi global diyakini akan tetap tinggi untuk beberapa waktu ke depan.
Statistik
IHSG: 6,581.48 | -19.19 poin |(-0.29%)
Volume (Shares) : 26.3 Billion
Total Value (IDR) : 10.3 Trillion
Market Cap (IDR) : 8,284.9 Trillion
Foreign Net SELL (RG): IDR 223.8 Billion
Saham naik : 209
Saham turun : 342
Sektor Penekan Terbesar:
Energi : -16.85 poin
Transportasi & Logistik : -16.36 poin
Perindustrian : -15.51 poin
Top Gainers:
DCII : 43,975| +5,075| +13.05%
TECH : 6,800| +600| +9.68%
PRDA : 9,200| +550| +6.36%
BYAN : 27,000| +500| +1.89%
BEBS : 5,875| +475| +8.80%
Top Losers:
ARTO : 16,000| -1,125| -6.57%
ITMG : 20,400| -725| -3.43%
HRUM : 10,325| -675| -6.14%
UNTR : 22,150| -650| -2.85%
GEMS : 7,950| -450| -5.36%.(fj)
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha