Mengintip Strategi Hartadinata (HRTA) Dongkrak Kinerja dengan Target Pertumbuhan 52%

Menurut Thendra, pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) menjadi salah satu faktor pendorong naiknya jual beli perhiasan. Di samping itu, berinvestasi emas dalam bentuk perhiasan dan emas batangan memang telah menjadi bagian budaya dari masyarakat Indonesia secara umum dari turun-temurun.
Sebagai informasi, sepanjang tahun 2021, HRTA membukukan penjualan neto sebesar Rp 5,24 triliun atau meningkat 26,6% secara year on year (yoy). Sejalan dengan itu, laba bersih tahun berjalan HRTA tumbuh 13,6% yoy menjadi Rp 194,43 miliar.
Realisasi kinerja di 2021 inline dengan target internal perusahaan. Peningkatan penjualan ditopang oleh kenaikan volume penjualan dan harga jual emas rata-rata.
Total volume penjualan perhiasan dan emas batangan (kadar 30%-99,99%) sepanjang tahun 2021 naik 9,71% yoy menjadi 9,94 juta ton. Sementara itu, harga jual emas rata-rata HRTA meningkat 14,71% menjadi Rp 520.340 per gram.
Related News

Kontrak Baru WIKA Rp4,78 Triliun Dominan Industri Penunjang Konstruksi

Damai Investama Kembali Kurangi Kepemilikan Saham Transkon (TRJA)

BRI Kucurkan Rp1.137T untuk UMKM, Ekonomi Grassroot Terdongkrak!

BNI Borong Dua Penghargaan Bergengsi dari OJK

Gozco Plantations (GZCO) Umumkan Buyback Saham

BRI Hadirkan UMKM Kuliner & Cashback di Kampoeng Tempo Doeloe 2025