Menkeu Bahas Peluang Negosiasi Tarif Dagang dengan Dubes AS
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, Rabu (16/4) melakukan pertemuan dengan Duta Besar Amerika Serikat (Dubes AS) untuk Indonesia, Kamala Shirin Lakhdhir, di Jakarta.
EmitenNews.com - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, Rabu (16/4) melakukan pertemuan dengan Duta Besar Amerika Serikat (Dubes AS) untuk Indonesia, Kamala Shirin Lakhdhir, di Jakarta. Salah satu isu utama yang dibahas adalah pengenaan tarif perdagangan oleh Amerika Serikat terhadap Indonesia.
Pertemuan ini menjadi ajang penting untuk memperkuat hubungan bilateral kedua negara di tengah dinamika geopolitik dan perekonomian global yang terus berkembang. Dalam pertemuan tersebut, Menkeu menyampaikan pandangan Pemerintah Indonesia dan menjajaki peluang negosiasi agar isu ini dapat diselesaikan secara adil dan saling menguntungkan.
“Kami berdiskusi secara terbuka mengenai langkah-langkah yang bisa ditempuh bersama agar isu ini dapat diselesaikan dengan tetap mengedepankan asas keadilan bagi kepentingan ekonomi kedua negara dan dunia,” terang Menkeu.
Selain membahas isu perdagangan, Menkeu juga memaparkan desain Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 yang telah disiapkan untuk mendukung program-program prioritas pemerintahan. Menkeu menyebut bahwa berbagai program pro-rakyat telah menjadi fokus dalam penyusunan APBN, termasuk makan bergizi gratis, perlindungan sosial, dan pembangunan 3 juta rumah bagi masyarakat.
Menkeu menyampaikan apresiasi atas diskusi produktif yang terjalin dalam pertemuan dengan Dubes AS tersebut. Menkeu sangat menekankan pentingnya dialog terbuka dalam memperkuat kerja sama bilateral dan menciptakan solusi atas berbagai tantangan ekonomi global.(*)
Related News
Ada KEK, Pertumbuhan Ekonomi Batang dan Kendal Capai 8-9 Persen
Punya Cadangan 7,8 Miliar Ton, Roadmap Hilirisasi Silika Dirilis
Harga Emas Antam Naik Rp2.000 per Gram
Harga Emas Diprediksi Bakal Tembus Segini di Akhir Tahun, Minat?
Roadmap Hilirisasi Silika Terbit, Ada Cadangan 7,8 Miliar Ton
Aset Bank Syariah Cetak Rekor Tertinggi, Capai Rp1.028,18 Triliun





